AKIYO CANDY

AKIYO CANDY
STAMINA & VITALITAS

shopping online

shopping online
produk MLM bermutu

Senin, 09 Agustus 2010

SEJARAH KOPI











Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad ke-15 menyebar lebih luas lagi ke daerah Persia, Mesir, Turki dan Afrika Utara.Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.

KOPI INDONESIA

Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.

ASAL-USUL KOPI INDONESIA

Pada awalnya kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi Arabika,Kopi ini tidak terserang hama.Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya.

TIPE KOPI

Ada dua tipe/jenis penting kopi, yang dihasilkan oleh dua jenis tumbuhan yang berbeda: Arabika adalah kopi jenis tradisional, dan kopi yang dianggap paling enak rasanya adalah jenis Robusta memiliki kafein yang lebih tinggi dapat dikembangakan dalam lingkungan di mana Arabika tidak akan bisa tumbuh, dan membuatnya menjadi pengganti Arabika yang murah. Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri, dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. Robusta kualitas tinggi biasanya digunakan dalam beberapa campuran espresso.Kopi Arabika biasanya dinamakan oleh dermaga di mana mereka diekspor, dua yang tertua adalah Mocha dan Jawa. Perdagangan kopi modern lebih spesifik tentang dari mana asal mereka, melabelkan kopi atas dasar negara, wilayah, dan kadangkala ladang pembuatnya.Satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah sejenis Arabica dan robusta di Indonesia yang dinamakan kopi luwak. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak, yang proses pencernaanya memberikan rasa yang unik.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Produk Morgan Coffee

1. Apakah Morgan coffee minuman yang alami ?

Ya,Morgan coffee adalah minuman sehat alami yang berkhasiat menyehatkan fungsi-fungsi sel tubuh,menekan radikal bebas dan memperbaiki organ tubuh yang lemah dan mengurangi kelelahan.

2. Bagaimana keamanan Morgan coffee pada tubuh?

apakah mempunyai sertifikat untuk membuktikannya?Morgan coffee aman untuk dimakan. ini karena semua ramuan di Morgan coffee adalah minuman dan telah dilakukan penelitian oleh badan kesehatan SINO USA COLLABORATION TECHNOLOGYsejak 20 tahun yang lalu. Penelitian ini dilakukan pada eksprimen-eksprimen pada anak muda dan orang tua dan menghasil laporan membuktikan Morgan coffee tidak mengandung toxic dan tidak mempunyai efek samping. laporan percobaan,membuktikan Morgan coffee tidak berisi hormone perangsang, obat-obatan berbahaya atau narkoba. Selain itu, Morgan coffee disetujui oleh departemen kesehatan Indonesia (BPOM).

3. Apakah efek yang dihasilkan setelah mengkonsumsi Morgan coffee?

Morgan coffee mengurangi kelelahan, memperlancar peredaran darah dan memberi tenaga untuk tubuh. Selain itu, ini juga membantu pemulihan stamina otot dengan cepat, menambah kekuatan dan stamina di tubuh kami dan membantu memperbaiki kualitas hidup dengan pasangan.

4. siapa yang tidak diperkenankan mengkonsumsi Morgan coffee?

Morgan coffee aman untuk dimakan. akan tetapi, anak-anak, wanita hamil dan wanita dengan kanker payudara tidak dianjurkan.Pasien penyakit kronis seperti penyakit jantung cardiovasculer, hati dan penyakit ginjal, penyakit kanker otak) juga harus berhati-hati dan berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya.

5. berapa lama mengkonsumsi Morgan coffee agar terlihat khasiatnya?

kebanyakan, konsumen mempunyai pengalaman dalam 3 hari pemakaian dan hidup menjadi lebih baik bagi para pasangan hidup anda.

6. Apa yang harus diperbuat jika anak-anak secara kebetulan telah meminumn Morgan coffee?

Itu tidak masalah. produk ini aman dan tidak menimbulkan efek samping. Tidak perlu khwatir jika secara kebetulan memakannya.

7. Dapatkah Morgan coffee diminum untuk jangka panjang?

ya. pergantian sel tubuh bekerja melebihi waktu, pemakaian jangka panjang membantu untuk memelihara tubuh agar lebih berstamina dan bersemangat.

8. Apa pemakaian Morgan coffee menyebabkan kecanduan?

tidak kecanduan Morgan coffee minuman alami.9. dapatkah Morgan coffee diminum bersama dengan produk lain?ya.tidak masalah.

10. bagaimana cara mengkonsumsi Morgan coffee yang benar ?

satu sachet setiap hari pada pagi atau sore, dan lebih bermanfaat jika mengkonsumsi pada saat perut dalam keadaan kosong.

11. Dapatkah saya minum alkohol setelah mengkonsumsi Morgan coffee?

dapat meminum Morgan coffee 2 jam setelah minum alkohol.

12. Dapatkah wanita atau anak-anak meminum Morgan coffee?

Ya. Morgan coffee merupakan makanan bergizi baik untuk sel tubuh,Yang dapat juga membuat wanita sehat dan mengurangi kelelahan secara efektif.

SECANGKIR MORGAN COFFEE MEMBUAT NIKMAT SEPANJANG MALAM

Senin, 05 Juli 2010

10 Mitos Seks Wanita

Seksualitas pada wanita menjadi bahan perdebatan, tak terkecuali mitos-mitosnya. Ketahui pasti idan kupas faktanya, yuk!Mitos: Gairah seks wanita lebih kecilFakta: Tidak benar, kalaupun iya, ini hanya terjadi pada wanita yang menderita disfungsi seksualTidak bergairah terhadap seks merupakan salah satu gejala disfungsi seksual. Gejala lain adalah tidak mampu mencapai orgasme, dan rasa sakit saat berhubungan intim. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa mengurangi atau menurunkan gairah seks wanita. Yang jelas, sepanjang wanita sehat, maka gairah seksualnya akan sama seperti pada pria, kok. Barangkali yang berbeda adalah caranya. Pria lebih terbuka mengungkapkan perasaan dan keinginannya, sementara wanita lebih tertutup dan cenderung menunggu.

Mitos: Seks tidak penting!Fakta: Meski bukan yang utama, seks masuk hitungan prioritasSeks tidak penting? Tidak sepenuhnya benar. Yang jelas, seks juga termasuk salah satu prioritas wanita, meskipun bukan yang paling utama. Buat wanita, seks bukanlah segalanya, apalagi dalam konteks hubungan suami-istri. Wanita cenderung memberi perhatian lebih banyak kepada hal-hal yang berkaitan dengan rasa nyaman, kecocokan, dan kelancaran komunikasi suami-istri. Jadi, seks tetap penting, namun masih banyak juga hal lain yang juga harus diberi perhatian.

Mitos: Orgasme = G-spotFakta: Orgasme tak selalu terjadi karena G-spotMemang benar, setiap wanita memiliki G-spot (Grafenberg Spot). Dan sudah banyak diketahui bahwa G-spot merupakan pusat rangsangan seksual pada vagina. Namun, tidak selalu G-spot itu bisa membuat wanita memperoleh orgasme. Jadi, jangan menjai G-spot sebagai satu-satunya harapan untuk memperoleh kenikmatan. Masih banyak jalan lain ke Roma, masih banyak cara supaya bisa memperoleh kepuasan hubungan suami-istri. Misalnya, melalui foreplay yang intens, sentuhan, komunikasi selama hubungan intim, dan sebagainya.

Mitos: Wanita enggan membicarakan seks karena tabuFakta: Sebagian besar wanita justru lebih sering membicarakan seks daripada priaNgomongin seks? Tabu ah! Tidak benar juga. Bahkan, menurut penelitian sebagian besar wanita terbukti lebih sering membincangkan seks di antara mereka ketimbang kaum pria. Topik-topik yang disukai wanita antara lain, soal penampilan lawan jenis, penyakit menular seksual, rangsangan seksual, dan kontrasepsi yang tepat. Topik lain yang juga menjadi minat wanita adalah soal pengalaman berkencan dan indahnya hubungan yang romantis. Sementara kaum pria lebih suka membicarakan persoalan seks secara umum. Namun, tentu ada juga wanita yang tidak suka membicarakan seks.

Mitos: Wanita etnis tertentu seksnya hebatFakta: Salah! Secara fisik, tidak ada perbedaan pada vagina karena berbeda etnisBanyak mitos seputar kehebatan seputar kehebatan seksual wanita dari etnis tertentu yang beredar luas di masyarakat, dan ini jelas tidak benar.

Mitos itu diantaranya menyebutkan adanya perbedaan vagina dari etnis tertentu, yang membuat aktivitas seksualnya berbeda ketimbang wanita dari etnis lain. Secara fisik, jelas tidak ada perbedaan pada vagina berdasarkan etnis. Kalaupun terjadi perbedaaan aktivitas seksual, bisa jadi itu dipengaruhi oleh nilai dan budaya etnis tersebut.

Mitos: Berfantasi dengan pria lain saat berhubungan seksual, wanita tidak setia Fakta: Wanita tetap setia, membayangkan pria lain hanyalah untuk menaikkan gairah seksual sajaMemang secara umum, wanita tidak biasa memiliki fantasi seks dengan pria lain. Namun, tidak semua wanita dapat menerima kondisi 100 persen pasangannya. Berfantasi dengan pria lain sebenarnya hanya untuk membuatnya lebih bergairah, sehingga ia tetap setia.

Mitos: Vagina kering lebih okeFakta: Vagina kering membuat perempuan tidak nyaman melakukan hubungan intimJustru vagina yang kering selama hubungan intim bisa membuat wanita merasa sakit dan tidak nyaman. Secara alamiah, vagina akan mengeluarkan cairan. Cairan inilah yang menjadikan vagina basah selama proses hubungan seks. Vagina kering justru mengindikasikan bahwa wanita belum siap untuk melakukan hubungan intim.

Mitos ini sangat kuat pengaruhnya, sehingga kemudian muncul produk-produk jamu dan kesehatan yang menawarkan jaminan vagina akan tetap kering.

Mitos: Orgasme lewat penetrasi penisFakta: Perempuan lebih sering mendapat orgasme lewat alternatif lainHasil penelitian menunjukkan, hanya sedikit persentase wanita yang sering mengalami orgasme melalui penetrasi penis ke vagina. Sisanya, wanita lebih sering memperoleh orgasme melalui hal-hal lain di luar penetrasi penis. Misalnya, sentuhan pada klitoris, foreplay yang intens, dan sebagainya.

Mitos: Penis panjang menjadi jaminanFakta: Ukuran tak selalu menjadi jaminan kepuasanIni mitos yang sangat sering kita dengar dan sama sekali tidak benar. Jika menyangkut dimensi, maka fakta yang muncul adalah penis yang besar lebih bisa memberi kepuasan ketimbang penis yang panjang. Dengan kelebarannya. Maka penis akan bisa memberi stimulasi di bagian dinding mulut vagina, yang merupakan bagian sensitif pemicu kenikmatan (lokasi G-spot terletak sekitar 4 cm dari mulut vagina). Apalagi, kedalaman vagina juga sangat terbatas. Fakta lain, banyak wanita yang memperoleh orgasme bukan hanya karena penetrasi penis. Jadi, lupakan soal ukuran!

Mitos: Nggak doyan film biruFakta: Wanita bisa-bisa saja suka film biruSalah. Survei tahun 2006 yang dilakukan sebuah universitas terkemuka di AS menunjukkan bahwa aktivitas saraf-saraf otak pada pria dan wanita yang menonton film biru ternyata sama. Artinya, wanita pun menyukai film biru, sepanjang itu demi kepuasan hubungan intim dengan pasangan.

Dengan Merekam, Mereka "Berfantasi"

Rekaman adegan mesum di internet dengan pelaku mirip artis Luna Maya dan Ariel Peterpan mengundang perhatian banyak kalangan.
Kasus ini mengingatkan kita pada video-video mesum sebelumnya yang sempat menghebohkan dan menimpa sejumlah public figure seperti mantan anggota DPR dan sejumlah artis lainnya.Seiring kemajuan teknologi ponsel dan internet, kasus video mesum makin banyak terungkap. Pelakunya pun bisa bervariasi, baik dari sisi usia maupun jabatan atau profesi.Di mata psikolog A Kassandra Putranto, kasus video mesum yang beredar di internet merupakan sebuah fenomena di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Dari sudut pandang psikologi, perilaku mengabadikan berhubungan seksual melalui video ponsel merupakan bagian dari dorongan atau fantasi seksual seseorang. "Semua ini berawal dari fantasi seksual. Semua orang pun memilikinya, tetapi tentu bervariasi dari sisi kuantitas maupun kualitas. Ada yang merasa suka, tetapi ada pula yang tidak suka sehingga tak perlu mengabadikannya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/6/2010).Menurut Kassandra, bagi sebagian orang, aktivitas seksual yang dibumbui acara disorot kamera dapat menjadi kepuasan dan kesenangan tersendiri. Ini tak jauh berbeda dengan dorongan atau fantasi seksual lainnya. "Ini adalah salah satu bagian dari kesenangan," ungkapnya.Dalam dua video mesum berdurasi singkat itu, aktor mirip Luna-Ariel tampak bergantian memegang ponsel untuk merekam aktivitas hubungan badan yang mereka lakukan. Bahkan, pada salah satu adegan, tampak aktor perempuan melakukan oral seks kepada pasangannya. Dari sisi psikologi klinis, perilaku mengabadikan sendiri aktivitas seks bersama pasangan masih termasuk dalam batas yang normal. Menurut Kassandra, perilaku ini belum dapat dikategorikan sebagai penyimpangan atau kelainan seksual. Tetapi, dari sudut psikologi sosial tentu penilaiannya bisa berbeda karena ini berbenturan dengan moral, budaya, dan norma yang berlaku di Indonesia."Secara klinis ini dapat dikatakan masih wajar, tetapi secara psikologi sosial tentu melanggar," imbuhnya.Beredarnya video mesum di internet, kata Kassandra, adalah bukti bahwa pengaruh budaya Barat kini sudah begitu kuat merasuk dalam kehidupan masyarakat. "Dulu kasus-kasus seperti ini tidak ada. Dengan segala kemudahan seperti sekarang ini, fantasi orang menjadi berkembang," ujarnya.

40 Persen Remaja AS Lakukan Seks Bebas

Perilaku seks tanpa ikatan di kalangan remaja Amerika Serikat sepertinya bukan hal yang baru. Suatu riset terbaru yang dirilis lembaga pencegahan dan pengendalian penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyebutkan, 42 persen remaja yang belum menikah di AS mengaku pernah melakukan hubungan seks setidaknya sekali. Angka ini, menurut CDC, tidak mengalami kenaikan dibandingkan survei yang sama pada 2002. Fakta lain yang terungkap adalah makin banyak gadis remaja yang menggunakan kalender kesuburan untuk menghindari kehamilan.Sekitar 17 persen gadis remaja yang pernah melakukan seks mengaku menggunakan metode ritme, yakni memilih waktu yang pas untuk menghindari hari-hari kesuburan demi mencegah kehamilan. Angka ini mengalami kenaikan dari hanya 11 persen pada 2002.Fakta lain dari survei itu mengungkapkan hampir 64 persen pria remaja yang pernah ngeseks mengaku senang bila pasangannya hamil dan melahirkan. Angka ini jauh meningkat dibandingkan 2002 yang mencapai 50 persen. Sementara di kalangan gadis, hanya 58 persen yang mengaku sangat terpukul bila mereka hamil.Survei yang dipimpin Joyce Abma, pakar kependudukan dari US National Center for Health Statistics, ini dilakukan dengan cara mewawancarai 1.381 gadis remaja dan 1.386 pria muda berusia 15-19 tahun pada 2006-2008.

Gendut akibat Kurang Hormon?

Kegendutan bisa berdampak pada kehidupan seksual, dan ternyata tidak semua kegemukan dapat diatasi dengan mengatur pola makan. Mengapa? Apa kaitannya dengan kekurangan hormon testosteron?
" Suami berumur 38, saya 35 tahun. Kami sudah menikah selama empat tahun dan belum dikaruniai anak. Suami gemuk sekali, jarang bergairah sehingga kami jarang sekali melakukan hubungan intim. Saya pernah membaca bahwa pria yang gemuk akan mengalami masalah seks dan kesuburan.Pertanyaan saya, apakah karena suami gemuk sehingga jarang bergairah dan saya belum juga hamil? Suami sudah mengatur diet, mengurangi makan, tetapi mengapa masih tetap gemuk? Bagaimana meningkatkan gairah seks suami agar kami bisa lebih sering melakukan hubungan intim?” SE, YogyakartaKenali gejalanya Masalah kegemukan dapat menimbulkan akibat yang merugikan dalam banyak aspek kehidupan. Kegemukan bukan hanya masalah estetika dan hambatan gerak saja, tetapi menyangkut kaitan yang lebih jauh dan serius. Kegemukan bukan hanya soal kelebihan berat badan, melainkan terkait dengan penyebab dasarnya. Kalau kegemukan hanya karena pola makan yang salah, mungkin dapat segera diatasi dengan mengubah pola makan, itu pun tidak selalu mudah. Namun, kalau kegemukan berkaitan dengan gangguan atau penyakit tertentu, tentu saja tidak dapat diatasi hanya dengan mengatur pola makan.Salah satu gangguan atau penyakit yang menyebabkan kegemukan ialah kekurangan hormon testosteron. Kalau terjadi kekurangan hormon testosteron, beberapa gejala muncul. Gejala itu, antara lain, terjadi kegemukan terutama di daerah perut, dorongan seksual menurun atau hilang, ereksi terganggu, mudah lelah, kesuburan terganggu, tidak bertenaga, dan kehilangan gairah hidup. Pada dasarnya, berbagai gejala dan keluhan yang muncul akhirnya mengganggu kualitas hidup.Periksa fisik dan laboratoriumMemang tidak semua orang yang kegemukan mengalami gejala atau tanda seperti di atas. Artinya, walaupun sama-sama mengalami kegemukan, tidak semua mengalami gejala atau keluhan yang sama. Kalau penyebabnya bukan karena kekurangan hormon testosteron, tidak semua gejala di atas muncul.Meski suami Anda mengalami kegemukan, belum tentu merasakan gejala di atas. Namun, ternyata ada gejala yang mengarah pada kecurigaan bahwa suami kekurangan hormon testosteron, yaitu dorongan seksual yang lemah sehingga jarang melakukan hubungan seksual, dan Anda belum hamil yang mungkin karena kesuburan suami terganggu. Untuk memastikan, tentu diperlukan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Kalau benar terjadi kekurangan hormon testosteron, suami memerlukan pengobatan hormon.Dari hasil pemeriksaan, bisa ditentukan bagaimana kemungkinan hasil pengobatan terhadap kegemukan, dorongan seksual, kesuburan, dan berbagai aspek lain yang berkaitan dengan kualitas hidup. Ada perbedaan hasil pengobatan antara kekurangan hormon testosteron yang terjadi sejak sebelum pubertas, setelah dewasa, dan pada usia lanjut.Saya sarankan suami Anda segera berkonsultasi lebih lanjut untuk menjalani pemeriksaan. @

Menghangatkan Kembali Hubungan Intim

Bukan hal yang aneh ketika sebuah hubungan yang sudah terjalin lama akan mengalami kebosanan akibat rutinitas. Tak sedikit pasangan yang terjebak dalam hal seperti ini dan pada akhirnya terpaksa berpisah. Padahal, salah satu cara yang bisa mendekatkan kembali dan mengembalikan percikan asmara adalah dengan kembali menghangatkan hubungan intim yang mungkin terasa hambar setelah bertahun-tahun tak ada perubahan. Berikut adalah beberapa ide yang bisa Anda pikirkan dan kembangkan untuk mengembalikan serunya beradu belai dan peluk dengan suami.

1. Tetap cantik dan menarikAmat sulit untuk mendapatkan seks yang hebat jika Anda tidak merasa seksi. Jadi, salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah memaksimalkan penampilan Anda dan tampil seksi di hadapannya. Caranya, bisa dengan mencari koleksi lingerie yang seksi, mengenakan parfum dengan aroma menggoda, atau ke salon untuk mendapatkan tatanan rambut seksi.

2. Menggoda satu sama lainCoba kirimkan pesan-pesan seksi dan menggoda di sela-sela hari kepada suami untuk membuatnya "bersemangat" bertemu Anda pada malam hari. Biarkan ia membayangkan Anda sedang berbalut pakaian dalam yang baru ia belikan dan apa yang Anda ingin lakukan padanya ketika ia baru sampai di rumah.

3. Siapkan perlengkapanJangan menyepelekan kekuatan sinar temaram dari lilin. Pastikan kamar tidur Anda sudah dalam keadaan seksi dan tak ada mainan si kecil yang mewarnai daerah sekitar. Jangan lupa matikan televisi!

4. Hanya boleh ciumSetuju untuk "puasa" seks selama beberapa waktu dan hanya berfokus pada ciuman dan foreplay. Abstain seks akan berdampak baik untuk mendorong libido Anda.

5. Berikan kejutanSesekali, saat di rumah tak ada siapa pun, tak usah kenakan pakaian dalam dan biarkan ia mengetahuinya.

6. Menonton film erotis bersamaTak harus film porno untuk bisa membuat keadaan seksi. Beberapa film favorit itu misalnya Body Heat, Belle du Jour, Last Tango in Paris, atau Like Water for Chocolate.

7. Mencari posisi baruAda lebih dari 60 posisi berbeda dalam Kama Sutra. Jadi, tak ada alasan untuk tak mencoba posisi baru setidaknya seminggu sekali.

8. Berbagi fantasiSedikit bermain peran bisa jadi sangat menyenangkan dan tak harus terbatas di kamar tidur. Mulailah dengan mencoba bermain peran seperti orang yang baru kenal di restoran saat makan malam bersama.

9. Keluar dari kamarKadang, perubahan lokasi adalah hal yang bisa Anda lakukan untuk mencoba aksi baru. Cobalah untuk melakukan hubungan di luar kamar. Namun, hati-hati, ya, jangan sampai ketahuan orang lain. Jika ide-ide di atas membuat Anda gugup, maka cobalah untuk mulai melakukannya. Hal terbaik mengenai bersama orang yang sudah Anda kenal bertahun-tahun adalah Anda bisa percaya dan merasa aman dengannya secara penuh. Jadi, jangan malu untuk mencoba keluar dari zona nyaman Anda dengannya untuk mencoba hal baru yang sudah disepakati bersama.

Memutihkan Zona Miss V

Area lipatan pangkal paha memang sering kali berwarna lebih gelap dari bagian tubuh yang lainnya. Bagi beberapa orang, kondisi ini sering kali dirasa mengganggu secara penampilan.Ya, warna gelap di lipatan pangkal paha ini bisa terjadi karena berbagai faktor, demikian menurut dokter Erawita Moegni, SpKK, spesialis kulit dari Clinique Suisse-Jakarta. Kondisi yang tidak menyenangkan ini, antara lain, disebabkan faktor hormonal maupun akibat iritasi pada lipatan pangkal paha yang meninggalkan pigmentasi berlebih. Masalah kehitaman pada area lipatan paha ini sering ditemukan pada wanita dengan berat badan berlebih. Resistensi insulin yang kerap terjadi pada wanita dengan berat badan berlebih memicu warna lebih gelap pada area lipatan.Bila kehitaman disebabkan berat badan berlebih, sebaiknya dilakukan diet terlebih dahulu. Setelah berat badan ideal, kemudian dapat dilakukan perawatan pemutihan. Perawatan pemutihan bisa dimulai dengan menggunakan whitening agent berupa krim yang mengandung asam glicolic, arbutin, ataupun hidroquinon. Penggunaan whitening agent biasanya juga dikombinasi dengan krim tretinoin yang bermanfaat untuk meregenerasi sel-sel kulit. Krim-krim ini digunakan 3-4 minggu sebelum perawatan selanjutnya. Selain mengurangi gradasi area intim yang menghitam, juga sebagai pengondisian kulit lipatan. Tujuannya agar area lipatan yang berkulit tipis itu tidak mudah iritasi bila dilakukan perawatan yang sifatnya lebih radikal. Perawatan selanjutnya dengan mikrodermabrasi pada area yang menghitam tersebut. Tentu saja dengan menggunakan tip yang lebih kecil agar fleksibel mencapai area intim yang tersembunyi. Mikrodermabrasi bisa dilakukan 2-3 minggu sekali sembari tetap menggunakan perawatan menggunakan krim."Biasanya mikrodermabrasi dilakukan 4 kali dalam 1 paket perawatan. Setelah selesai 1 paket perawatan, biasanya sudah terlihat hasilnya," ungkap dokter Era. Bila perawatan dirasa masih kurang maksimal, dapat dilakukan mikrodermabrasi lagi sesuai kebutuhan. Namun, bila dirasa sudah cukup, perawatan krim bisa diteruskan hingga beberapa minggu kemudian.Untuk perawatan pranikah, dokter Era menyarankan untuk mempersiapkan perawatan minimum 1-2 bulan sebelum hari H. Walaupun, menurut dokter Era, ini juga belum tentu bisa memberi hasil maksimal."Yang terpenting, upayakan agar berat badan cukup ideal serta tak menggunakan pakaian dalam terlalu ketat ataupun berkaret kencang," pungkas dokter Era mengingatkan.

Sering Berganti Pasangan Seksual, Tanda Hiperseks?

Hubungan seksual memberikan kesenangan bahkan kebahagiaan jika pasangan suami istri (pasutri) saling terpuaskan. Namun, bagaimana jika kejenuhan seksual muncul, apalagi jika pasangan memiliki kecenderungan mencari pengalaman seksual dengan banyak perempuan?Kasus yang menghebohkan dari musisi mirip Ariel dan beberapa teman wanitanya bisa menjadi contoh. Meskipun pemusik tersebut belum memberikan pernyataan resminya, tetapi perilaku pria dalam video tersebut telah dibahas dari berbagai sisi. Beberapa pihak menyikapi kasus ini berbeda. Satu persamaan sikap yang bisa ditarik, perilaku seksual seperti ini tidak bisa didiagnosis begitu saja tanpa ada konsultasi langsung dengan individunya.Psikolog klinis, Lita Gading, menerangkan, untuk menyikapi perilaku seksual seperti pria mirip Ariel tersebut, perlu dilakukan kolaborasi antara psikolog, psikiater, bahkan polisi (terkait motif perekaman, penyebaran video porno, dan unsur eksploitasi). Namun, tegas Lita, diperlukan kemauan dan kesadaran dari si pelaku untuk melakukan konsultasi seksualnya. Lita menilai perilaku seksual dengan banyak pasangan (atas dasar kesenangan dan saling menikmati), direkam, serta dilakukan terus-menerus dan menjadi kebiasaan (melihat kasus Ariel) merupakan modus baru."Perilaku ini tidak bisa langsung dikatakan kelainan seksual atau ekshibisionis. Harus digali lebih dalam masalah pendokumentasian dan untuk siapa dokumentasi dikonsumsi. Kita tidak bisa langsung men-judge," papar Lita kepada Kompas Female beberapa waktu lalu.Lita melihat adanya kecenderungan hiperseks, melihat adanya eksploitasi seksual diri sendiri (pelakunya) dengan beberapa perempuan. Sementara pakar seksologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, ApAnd FAACS, mengatakan tidak mudah mendiagnosis apakah ada kelainan seksual dari perilaku semacam ini."Perlu konsultasi langsung dengan pelaku untuk mendiagnosis perilaku seksualnya," kata Prof Wimpie pada kesempatan terpisah menambahkan, tidak mudah mengatakan perilaku seksual seperti ini sebagai hiperseks jika tidak mengenal individunya.Menurut Prof Wimpie, individu yang berhubungan seks lalu merekamnya dengan kesepakatan bersama pasangan, kemudian melakukan hal yang sama dengan pasangan yang berbeda, biasanya berangkat dari motif kesenangan dan kepuasan diri. Persoalan merekam hubungan seks, katanya lagi, menjadi pemenuhan fantasi seksualnya dan juga untuk meningkatkan libido jika melihatnya kembali. Keisengan juga bisa melatari pendokumentasian hubungan seksual bersama pasangan.Baik Lita maupun Wimpie memiliki kesamaan pandangan bahwa orang yang menjalani hiperseks pada awalnya tidak menyadarinya. Artinya, perlu pihak lain yang memberitahukan kepadanya. Setidaknya untuk menyadarkan orang dengan hiperseks agar lebih bisa mengontrol dirinya, menyalurkan dorongan seksnya yang tinggi, atau mengatasi kejenuhan seks dengan cara lain.
"Kejenuhan seks dengan pasangan bisa diatasi dengan mengubah penampilan, mengubah variasi rangsangan, posisi, bahkan suasana," jelas Prof Wimpie.

10 Kejutan dari Seks Rutin

Tahukah Anda, hubungan seks secara rutin dengan pasangan resmi memiliki manfaat mengejutkan yang tak pernah Anda bayangkan? Berbagai penelitian ilmiah mengungkapkan, hasrat untuk berhubungan intim sebenarnya sudah mampu menjadi energi positif yang mendorong naiknya sistem kekebalan tubuh. Joy Davidson, Ph.D, psikolog dan sex therapist dari New York, Amerika Serikat, menyatakan banyak orang kaget saat tahu manfaat yang bisa didapat dari hubungan seks yang rutin dilakukan. Kenyataannya, meski seks sudah banyak dibicarakan di berbagai media, banyak orang masih menganggap, membicarakan seks itu “memalukan”. Soal manfaat seks juga telah banyak diungkap, meski sebagian orang masih menganggapnya sebatas anekdot, padahal itu adalah kenyataan. Berikut ini 10 manfaat seks yang mungkin mengejutkan Anda:

1. Seks membebaskan stresManfaat terbesar dalam hubung¬an seks adalah menurun¬kan tekanan darah dan meredam stres. Penelitian di Skotlandia, seperti dilaporkan jurnal Biological Psychology awal tahun ini, melibatkan 24 wanita dan 22 pria. Mereka mengaku melakukan hubungan seks rutin, minimal seminggu sekali. Hasilnya, ditemukan adanya kecenderungan tekanan darah yang relatif stabil pada pria maupun wanita responden. Hal ini diakui merupakan bagian dari pengaruh aktivitas hubungan seks bersama pasangan masing-masing.

2. Seks meningkatkan daya tahanAktivitas seks rutin satu atau dua kali seminggu berhubungan erat dengan peningkatan daya tahan tubuh, terutama antibodi imunoglobulin A atau IgA. Antibodi ini yang melindungi tubuh dari pengaruh perubahan cuaca dan infeksi. Para ilmuwan dari Wilkes University, Pennsylvania, AS, mengambil contoh air liur 112 orang yang melakukan aktivitas seks seminggu atau dua minggu sekali. Hasilnya, mereka yang rutin melakukan aktivitas seks seminggu sekali atau lebih, memiliki antibodi lebih tinggi dibandingkan dengan yang hanya melakukannya dua minggu sekali.

3. Seks membakar kalori Aktivitas seks selama 30 menit diyakini mampu membakar lebih dari 85 kalori. Sepertinya tidak terlalu banyak, tetapi jika dilakukan selama 42 jam (total), yang terbakar sekitar 3.570 kalori, lebih dari cukup untuk mengurangi berat badan sekitar setengah kilogram. Tak heran, Patti Britton, Ph.D, seksolog asal Los Angeles dan President of the American Association of Sexuality Educators and Therapist menyatakan bahwa seks itu model latihan yang luar biasa karena sangat bagus dari sudut pandang jasmani dan rohani.

4. Seks meningkatkan kesehatan jantung Banyak pria berusia di atas 50 tahun merasa takut berhubungan seks karena berpikir aktivitas tersebut dapat meningkatkan risiko stroke. Namun, para peneliti dari Inggris, seperti dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health, yang melakukan riset terhadap 914 pria selama 20 tahun dengan gangguan stroke, justru menemukan fakta lain. Aktivitas seks yang rutin setidaknya dua kali seminggu mampu menekan risiko serangan jantung fatal.

5. Seks meningkatkan kepercayaan diriTahukah Anda, satu dari 237 alasan orang melakukan aktivitas seks adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri. Kenyataan itulah yang diungkap peneliti dari University of Texas, AS, seperti dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior. Kenyataan itu juga didukung Gina Ogden, Ph.D, sex therapist serta konsultan keluarga dan perkawinan asal Cambridge, Inggris. Menurutnya, banyak orang beralasan aktivitas seks dapat meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan nyaman. “Seks yang bagus dimulai dari rasa percaya diri, demikian juga sebaliknya. Tentu saja hubungan seks yang dilandasi rasa cinta, kasih sayang, dan suasana harmonis akan mendatangkan rasa percaya diri dan nyaman itu,” ungkapnya.

6. Seks meningkatkan keakrabanSeks dan orgasme dapat meningkatkan hormon oksitosin disebut juga hormon cinta, yang membantu menumbuhkan rasa saling percaya. Peneliti dari Pittsburgh University dan North Carolina University, AS, mengevaluasi 59 wanita pra menoupouse sebelum dan sesudah melakukan foreplay (pemanasan) bersama suaminya yang diakhiri dengan pelukan. Mereka mengaku menemukan kedekatan, dan kadar hormon oksitosin juga meningkat tajam.Kadar okstosin yang tinggi berhubungan erat dengan perasaan nyaman. Jika Anda tiba-tiba merasa lebih nyaman dengan pasangan Anda, bisa jadi itu karena pengaruh hormon cinta.

7. Seks mengurangi rasa sakitKetika hormon oksitosin meningkat, hormon endorfin juga naik dan dapat mengurangi rasa nyeri seperti sakit kepala, artritis, maupun keluhan yang berhubungan dengan gejala datang bulan (PMS). Sebuah studi dalam Bulletin of Experimental Biology and Medicine menguji manfaat itu dengan melibatkan 48 sukarelawan untuk menghirup hormon oksitosin. Hasilnya, mereka menyatakan rasa sakit yang diderita berkurang setengahnya.

8. Seks mengurangi risiko kanker prostatEjakulasi yang rutin, terutama pada pria berusia 20-an tahun, kemungkinan dapat mengurangi risiko kanker prostat selama hidupnya, seperti dilaporkan peneliti asal Australia dalam British Journal of Urology International. Meski demikian, ketika tim ahli melakukan pemeriksaan terhadap pria dengan masalah prostat maupun tidak, yang berusia 30 hingga 50-an, ternyata risiko kanker prostat tidak ada hubungannya dengan rutinitas ejakulasi. Kenyataan itu cuma berpengaruh terhadap mereka yang berusia 20-an tahun dengan rata-rata ejakulasi lima kali atau lebih dalam seminggu, dan tidak signifikan pada kelompok berusia 30-an ke atas.Studi lain, seperti dilaporkan dalam Journal of the American Medical Association menungkapkan, ejakulasi 21 kali atau lebih dalam sebulan dapat mengurangi risiko kanker prostat saat usia mulai menua daripada yang hanya ejakulasi empat sampai tujuh kali per bulan!

9. Seks memperkuat tulang panggul Selama ini wanita lebih mengenal latihan kegel untuk meningkatkan kualitas kemampuan seksnya. Latihan ini juga dipercaya mengurangi risiko inkontinesia (susah mengontrol buang air kecil) saat usia mulai menua. Beberapa peneliti justru mengungkapkan bahwa aktivitas seks yang rutin bagi wanita ternyata bermanfaat hampir sama dengan latihan kegel. Aktivitas seks rutin bahkan memiliki manfaat lebih, yakni membantu memperkuat tulang pinggul, seperti latihan menahan kencing.

10. Seks membuat tidur berkualitasJika Anda ingin menikmati kualitas tidur yang baik, jangan pernah malas berhubungan seks sebelum tidur. Menurut penelitian, saat berhubungan seks, kadar hormon oksitosin akan terlepas bersamaan dengan orgasme. Hal ini akan membantu tidur Anda jadi lebih nyenyak. Cukup tidur berarti baik bagi kesehatan, misalnya untuk menjaga kestabilan berat badan dan tekanan darah. Perasaan nyaman akibat keluarnya hormon oksitosin saat berhubungan seks juga memengaruhi tekanan darah, sehingga orang jadi lebih tenang dan bisa tidur pulas.

Kekaguman Fisik Bikin Perempuan Lepas Kontrol

Mengagumi lawan jenis secara berlebihan, terutama karena fisik, bisa membutakan perempuan. Gairah seksual tinggi dibarengi perasaan cinta yang meluap-luap bisa membuat perempuan hanyut dalam perasaan tersebut, dan akhirnya kehilangan akal sehatnya.Itulah awalnya, mengapa perempuan sulit menolak ketika pasangannya mendesak untuk melakukan hubungan seksual, bahkan merekam adegan tersebut seperti yang terlihat pada video porno dengan bintang mirip Ariel dan Cut Tari.Setiap individu memiliki libido yang berbeda. Bagi sebagian perempuan, libido yang tinggi jika dibarengi kekaguman atau mengidolakan lelaki secara berlebihan akan mengarah pada perilaku seksual negatif.Psikolog klinis, Lita Gading, menjelaskan, individu yang mengagumi seseorang akan menganggap idolanya tersebut selalu baik. Perempuan (melihat kasus video mirip Luna Maya dan Cut Tari) bahkan bersedia melakukan apa saja dengan sang idola untuk kesenangan atau bahkan iseng dengan merekam kegiatan seksual tanpa berpikir lebih jauh mengenai dampak negatif dari perbuatan itu. "Terlalu mengidolakan itu berbahaya karena sesuatu selalu terlihat manis. Perempuan merasa bangga jika melakukan (hubungan seksual) dengan sosok yang diidolakannya," kata Lita kepada Kompas Female, Selasa (8/6/2010). Tentu saja, kata Lita, tak hanya dorongan seks tinggi yang membentuk perilaku semacam ini. Perilaku seks untuk tujuan kepuasan dan kesenangan semata (dengan idola) juga dipengaruhi faktor lain. Misalnya trauma masa lalu karena pernah disakiti, merasa tidak berguna, tidak percaya diri, atau ketidakpuasan dalam hidup. Faktor itu kemudian mendorong seseorang dengan libido tinggi untuk mencari pelampiasan dengan hubungan seksual. Sikap mengidolakan yang berlebihan kepada seseorang, siapa pun itu (tidak harus melibatkan artis), membuat perempuan atau lelaki merasa hebat dan terpuaskan."Perilaku ini bisa terjadi pada siapa saja. Yang diperlukan adalah self control yang kuat. Berpikir lebih panjang tentang dampak dari perbuatan apa pun yang dilakukan," tutur Lita.

Bibir Kelamin Tidak Normal?

Gadis ini sudah pernah membatalkan perkawinannya dan sekarang ragu-ragu lagi untuk menikah, hanya karena ia melihat bentuk bibir kelaminnya berbeda dengan teman. Betulkah karena ia sering masturbasi? Perlukah ia melakukan pengobatan membesarkan bibir kelamin?“Saya seorang gadis berumur 25 tahun, rencana mau menikah. Namun, saya sangat takut karena merasa kelamin saya tidak normal. Tiga tahun lalu saya tidak jadi menikah dengan pacar yang dulu karena ketakutan saya juga. Ketakutan ini karena saya melihat bentuk bibir kelamin tidak cembung, tetapi hanya datar. Saya pernah mandi bersama teman, dan saya perhatikan bibir kelaminnya cembung. Mengapa bibir kelamin saya tidak cembung, tetapi lebih datar? Saya juga pernah nonton VCD porno, saya lihat bibir kelamin yang cembung.Saya dulu sering melakukan masturbasi dengan menyemprotkan air dari shower sampai orgasme. Perbuatan itu saya lakukan sejak di SMP sampai sekarang, walaupun sudah jarang. Apakah karena perbuatan itu bibir kelamin saya tidak cembung? Bagaimana caranya agar bibir kelamin bisa lebih cembung? Saya pernah membaca iklan obat tradisional yang dapat membesarkan bibir kelamin. Terus terang, saya takut suami tahu lalu kecewa dan menyangka saya sudah sering melakukan hubungan seks. Padahal, saya belum penah melakukan hubungan seks sama sekali, hanya masturbasi.” K.R., Solo Tidak Beralasan Saya pikir ketakutan Anda tidak beralasan, kalau hanya karena bibir kelamin yang tidak sama dengan orang lain. Sama halnya dengan bagian tubuh Anda yang lain, yang pasti tidak selalu sama dengan orang lain. Sebut saja hidung Anda, bibir Anda, dan payudara Anda. Apakah Anda akan mempermasalahkannya, lalu ingin juga seperti bentuk bagian tubuh orang lain? Saya tidak tahu mengapa Anda sampai mempermasalahkan bentuk bibir kelamin yang Anda anggap tidak cembung itu. Apalagi sampai dihubungkan dengan kemungkinan reaksi suami yang sampai kecewa dan menyangka Anda telah melakukan hubungan seksual. Apakah mungkin Anda pernah menerima informasi yang salah tentang bentuk bibir kelamin? Sungguh tidak ada alasan kalau sampai suami kecewa hanya karena bentuk bibir kelamin yang tidak cembung, apalagi sampai menuduh Anda telah melakukan hubungan seksual sebelumnya. Saya yakin suami Anda kelak tidak akan sampai sedungu itu. Sungguh, ketakutan Anda sangat berlebihan dan tidak berdasar. Siapkan Diri SajaKeinginan membuat bibir kelamin menjadi lebih cembung saya pikir terlalu mengada-ada, apalagi dikaitkan dengan ketakutan suami menjadi kecewa. Keinginan dan ketakutan ini secara tidak langsung merupakan reaksi sebagian perempuan dalam memosisikan dirinya sebagai objek seksual pria. Tidak ada obat yang dapat membuat bibir kelamin menjadi lebih cembung, terlebih memakai cara tradisional.Dugaan Anda yang mengaitkan bentuk bibir kelamin dengan masturbasi yang sering Anda lakukan, juga tidak berdasar sama sekali. Masturbasi tidak memengaruhi anatomi kelamin. Jadi dugaan Anda salah sama sekali, bahkan justru semakin mengakibatkan kebingungan Anda. Saya harap Anda dapat melenyapkan ketakutan yang tidak berdasar sama sekali itu. Lebih baik siapkan diri menghadapi pernikahan yang telah Anda rencanakan itu. Kalau Anda ingin lebih yakin, silakan periksakan diri kepada dokter. Dengan pemeriksaan dapat diketahui apakah bibir kelamin Anda normal atau tidak.

Bahayanya Dorongan Seks Terlalu Tinggi

Persoalan seks tak lagi hanya perihal disfungsi seksual. Belakangan masalah yang sering muncul justru dorongan seks (sex drive) terlalu tinggi. Jika disalurkan dengan baik, bersama satu pasangan (istri) misalnya, tak jadi soal. Menjadi bahaya ketika penyaluran seks cenderung menyimpang, dengan banyak pasangan misalnya.Video yang menampilkan bintang mirip Nazriel Irham, alias Ariel, dengan beberapa teman perempuannya (terlepas dari benar-tidaknya mereka adalah pelaku dari video tersebut) menunjukkan perilaku dengan kecenderungan dorongan seks tinggi. Bahkan, mengarah hypersex.Psikolog klinis, Lita Gading, menjelaskan bahwa mengeksploitasi seks diri sendiri, apalagi menyalurkannya kepada banyak perempuan, bisa dikatakan hiperseks. Lima tahun belakangan, kata Lita, dia sering menerima konsultasi seksual dengan pasien mengalami kecenderungan hiperseks. Ada sejumlah faktor yang menjadi pemicunya."Dorongan seks yang terlalu tinggi bisa menjadi negatif jika dilakukan dengan berganti pasangan. Dan jika dilakukan terus-menerus, dengan pasangan yang berbeda, dan menjadi kecanduan, apalagi didokumentasikan, ini menjadi modus baru," papar Lita kepada Kompas Female, Selasa (8/6/2010).Menurut Lita, dorongan seks yang disikapi ekstrem oleh pelakunya tidak juga lantas dikatakan kelainan seks. Namun, memang ada kecenderungan memiliki perilaku seks menyimpang, dengan melakukan sesuatu yang tidak lazim, menikmatinya, dan dilakukan terus-menerus.Bahayanya, sex drive negatif seperti ini membuat individu hanya bisa orgasme saat berganti pasangan. Jika hanya dengan satu pasangan, pelakunya tidak bisa mendapatkan kepuasan seksual dan orgasme. Lita menekankan, sex drive yang disalurkan negatif seperti ini bukan disebabkan genetik, tetapi lebih banyak dipengaruhi faktor lingkungan. Dengan demikian, sangat bisa disembuhkan asal ada kesadaran dari pelaku dan kemauan untuk mengubah perilakunya.

Kerancuan Kelamin Butuh Deteksi Dini

Mencuatnya kasus Alterina Hofan hanya fenomena gunung es dari banyaknya penderita kerancuan kelamin di Indonesia. Namun, kasus itu menunjukkan ironi bahwa penderita kerancuan kelamin masih menjadi korban atas ketidaktahuan masyarakat.Sebagai gambaran, Alterina Hofan dituntut jaksa tujuh tahun penjara karena dituduh memalsukan identitas—sebelumnya perempuan menjadi laki-laki pada Desember 2006.Padahal, Alter kemudian diketahui sebagai penderita sindrom klinefelter. Penderita dengan kromosom XXY ini memiliki ciri-ciri fisik layaknya perempuan, seperti payudara yang tumbuh dan tidak munculnya rambut di beberapa bagian tubuh, tetapi berjenis kelamin laki-laki secara genetik.Ketua tim penyesuaian kelamin Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang, Sultana, mengatakan, sindrom klinefelter hanya satu dari sekian banyak kasus kerancuan kelamin. Kerancuan kelamin ini bisa disebabkan penyimpangan kromosom atau mutasi gen. Juga diduga ada pengaruh eksternal, seperti penggunaan obat hormonal pada ibu hamil.Umumnya, penyakit ini bukan disebabkan faktor turunan. Namun, untuk kasus Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH), penyakit yang dialami penderita didapat dari orangtua yang memiliki gen pembawa (carrier). Penderita CAH adalah perempuan yang mengalami pembesaran klitoris menyerupai penis sehingga sering kali dikenali sebagai laki-laki.Secara garis besar, penderita kerancuan kelamin dapat saja laki-laki dengan fisik perempuan ataupun sebaliknya, seperti pada kasus CAH. Gejalanya bervariasi tergantung dari stadium.Biasanya, laki-laki yang menderita kerancuan kelamin memiliki penis dan testis kecil, disertai tumbuhnya payudara. Bahkan, ada juga yang sampai mengalami hipospadia atau bocornya saluran kencing di antara scrotum sehingga air seni tidak keluar melalui ujung penis.Jika kasus ini menimpa perempuan, penderita akan terlihat seperti laki-laki karena payudara tidak tumbuh, klitoris membesar menyerupai penis, perkembangan tubuh seperti laki-laki, dan kadang berjakun.Ahli andrologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro sekaligus anggota tim penyesuaian kelamin, Zulfa Juniarto, mengungkapkan, peluang adanya penderita kerancuan kelamin 1 : 4.500 kelahiran bayi.Deteksi diniKerancuan kelamin atau interseks berbeda dengan transeksual. Dalam kasus kerancuan kelamin, perkembangan fisik tidak sesuai dengan gen atau kromosomnya. Sedangkan dalam kasus transeksual, perkembangan fisik tak sesuai dengan psikis dari pasien yang bersangkutan."Secara genetik dan fisik, pasien transeksual tidak memiliki masalah. Hanya saja, kejiwaannya tidak sesuai dengan perkembangan fisiknya," kata Zulfa.Untuk menangani kasus kerancuan kelamin, perlu deteksi dini berupa pemeriksaan kromosom dan deoxyribonucleid acid (DNA) pada bayi yang baru lahir, mengecek ada-tidaknya kelainan.Deteksi itu guna menghindarkan dampak psikologis dan hukum yang dapat diterima penderita kerancuan kelamin pada kemudian hari. "Kesadaran itu belum ada pada diri dokter ataupun penolong persalinan yang tidak tahu," ujar Sultana.Dalam kondisi tertentu, pemeriksaan pada masa kehamilan atau prenatal diagnosis juga diperlukan untuk memastikan ada tidaknya kecacatan pada janin. Pemeriksaan ini dilakukan jika terdapat faktor risiko tertentu pada ibu, seperti hamil di atas usia 35 tahun, pernah memiliki anak yang menderita kerancuan kelamin, dan pernah mengalami keguguran berulang.Kesalahan dalam identifikasi kelamin pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal ketika si anak sudah telanjur dewasa. Sebagai contoh, seorang yang secara genetik berjenis kelamin laki-laki, tetapi menjalani hidup dari kecil sebagai perempuan, akan terbiasa menggunakan cara pandang dan orientasi seksual seorang perempuan. "Untuk itu, ketika diputuskan untuk kembali menjadi laki-laki, yang diubah tidak hanya fisiknya, tetapi juga sisi psikologisnya," kata Anastasia Ediati, ahli psikologi dalam tim tersebut.Aspek psikologisSejak 2004, tim penyesuaian kelamin RSUP dr Kariadi telah menangani lebih dari 500 kasus. Sebelas penderita di antaranya akhirnya menjalani operasi pergantian kelamin.Dalam tim itu ada berbagai ahli, seperti genetika, andrologi, urologi (rekonstruksi kelamin), psikologi, psikiatri, anestesi, endrokinologi (ahli hormon), radiologi, patologi klinik, dan pemuka agama.Sebelum memutuskan ganti kelamin, tim dokter harus sudah mengetahui jenis kelamin yang sesuai dengan kromosom atau gen serta aspek psikologis penderita. Penderita akan menempuh proses panjang melalui beragam konsultasi. "Meski sudah diketahui kromosomnya, jika ada penolakan dari penderita karena belum siap berganti kelamin, kami tidak bisa memaksa," ujar Anastasia.Menurut dia, kondisi psikologis penderita sangat dipengaruhi lingkungan sekitar. Adanya penilaian negatif dari masyarakat terhadap kondisi fisik penderita semakin membuat yang bersangkutan menutup diri dan sulit menerima keadaan dirinya. "Padahal, mereka sangat butuh dukungan karena dianggap berbeda dengan fisik orang pada umumnya," ucap Anastasia.Karena itu, faktor penting lainnya adalah perlunya edukasi dan sosialisasi mengenai kerancuan kelamin agar masyarakat dapat menerima penderita.Selama ini, kendala terbesar dalam penanganan penyakit ini adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri. "Biasanya kalau hanya penis dan testis kecil, laki-laki tidak akan datang berobat karena merasa normal. Padahal, kalau tidak diperiksakan mana bisa ketahuan.

Female Viagra Tak Sehebat yang Disangka

Penantian banyak orang akan kehadiran female viagra yang selama ini masih menunggu persetujuan Food and Drug Administration (FDA) usai sudah. Sayangnya, kemampuan female viagra ternyata tak sehebat yang disangka. Setelah dua kali uji klinis yang dilakukan, FDA menyatakan flibanserin, nama generik female viagra itu, kurang efektif untuk meningkatkan gairah seksual pada wanita. Para responden wanita yang terlibat dalam penelitian melaporkan obat itu hanya sedikit meningkatkan kepuasan.Dalam pernyataannya FDA menyatakan kriteria efektifitas female viagra adalah kemampuannya meningkatkan gairah seksual, baik saat terjadi hubungan seksual atau tidak.Selain itu, FDA menemukan adanya efek samping berupa depresi, rasa kantuk, serta pusing pada wanita yang mengonsumsi pil berwarna pink itu. Obat yang sebenarnya merupakan antidepresan itu mempengaruhi serotonin dan beberapa senyawa kimia otak lainnya. "Memang belum jelas bagaimana mekanisme obat ini terhadap kepuasan seksual tapi kami yakin obat ini mengaktifkan senyawa kimia tertentu di otak yang berfungsi dalam respon seksual manusia," kata Dr.Peter Piliero, direktur Boehringer Ingelheim, perusaan yang memproduksi flibanserin.Sejak kemunculan Viagra, obat anti impotensi yang telah menolong jutaan laki-laki di dunia, para ahli terus mengembangkan penelitian untuk mencari obat untuk mengatasi disfungsi seksual pada wanita. Dr.Elizabeth Kavaler, urolog, mengatakan munculnya gairah seksual dari dalam diri perempuan adalah hal yang rumit, sehingga tidak realistis jika mengharapkan sebuah pil yang mampu mengatasi masalah seksual. "Berbeda dengan disfungsi seksual pada pria dimana terdapat masalah mekanisme mayor, pada wanita tidak faktor mekanisme, sehingga lebih sulit mencari penyebabnya," kata Kaveler.Selama beberapa dekade sebenarnya telah hadir obat-obatan untuk meningkatkan gairah seksual wanita namun selalu gagal. Awalnya, obat itu bekerja dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke area genital, seperti halnya Viagra. Generasi selanjutnya muncul obat yang bekerja dengan meningkatkan hormon testosteron yang dikaitkan dengan munculnya gairah seksual. Yang terakhir adalah Flibanserin, obat pertama yang bekerja pada senyawa kimia otak tertentu di otak.Obat yang bisa memperbaiki disfungsi seksual memang amat diminati. Survei menunjukkan lebih dari 40 persen wanita mengalami gangguan seksual. Kehadiran flibanserin ini diharapkan bisa mengatasi gangguan tersebut, paling tidak 1 dari 10 wanita. FDA memang belum memutuskan ijin edar flibanserin. Rencananya hari ini (18/6) akan digelar pertemuan dengan para pakar untuk menilai efektivitas dan keamanan female viagra. Kita tunggu saja.

Orang Gemuk Rawan Gangguan Seksual

Kegemukan atau obesitas semakin kental saja dengan hal-hal berbau penyakit, termasuk kesehatan seksual. Riset terbaru menunjukkan, walau jarang melakukan kegiatan seksual, mereka yang mengidap obesitas ternyata lebih mudah mengalami problem seksual. Perempuan pengidap obesitas memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk hamil tanpa rencana dibanding wanita dengan berat ideal, kendati jarang melakukan hubungan seks. Adapun pria bertubuh tambun lebih rentan terserang penyakit menular seksual kendati jumlah pasangan mereka tidak banyak.Dalam sebuah penelitian yang membuktikan betapa obesitas kini dapat membahayakan kesehatan seksual, para ahli dari Inggris dan Perancis juga menyatakan, perempuan gemuk cenderung enggan meminta saran alat kontrasepsi atau mengonsumsi pil. Adapun pria pengidap obesitas lebih mungkin menderita impotensi atau disfungsi ereksi. Dengan fenomena mewabahnya obesitas di negara maju dan kecenderungannya yang terus meningkat di negara berkembang, para ahli menyatakan bahwa dampak kesehatan masyarakat atas temuan itu sangat penting. Di Amerika Serikat, misalnya, dua pertiga orang dewasa kelebihan berat badan atau kegemukan. Penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal (BMJ) ini digagas Profesor Nathalie Bajos dari National Institute for Health and Medical Research (INSERM), Perancis. Ini adalah studi besar pertama yang menyelidiki dampak kelebihan berat badan atau kegemukan terhadap kegiatan seksual dan faktor lain, seperti kepuasan seksual, kehamilan tanpa rencana, dan aborsi.Bajos dan timnya meneliti perilaku seksual dari 12.364 responden (pria dan wanita) dengan usia 18-69 tahun. Separuh dari responden memiliki berat normal dengan indeks massa tubuh (BMI) 18,5 sampai 25. Sebanyak 2.500 dari mereka kelebihan berat badan, dengan BMI 25 sampai 30, dan sebanyak 750 dari mereka kegemukan dengan BMI lebih dari 30.Gangguan seksual tak berkaitan dengan BMI pada perempuan, tapi perempuan gemuk dan berusia di bawah 30 tahun memiliki kemungkinan lebih kecil dibanding perempuan normal untuk meminta saran kontrasepsi atau menggunakan kontrasepsi oral dan lebih mungkin untuk melapor bahwa mereka hamil di luar rencana.Studi itu juga mengungkapkan, perempuan gemuk menghadapi kemungkinan lima kali lebih besar dalam menemukan pasangan di Internet, dan lebih mungkin memiliki pasangan yang juga tambun. Mereka juga memiliki kemungkinan lebih kecil untuk memandang seks sebagai penting bagi keseimbangan kehidupan pribadi.

Seks Menjelang Kelahiran Bayi Bisa "Buka Jalan"?

Seks selama kehamilan selama ini seringkali dihindari oleh banyak pasangan karena ada ketakutan-ketakutan tertentu. Ada yang takut bisa melukai si bayi, ada yang takut si bayi mendengar kegiatan ayah-ibunya, ada pula yang takut bisa menularkan infeksi pada bayi. Padahal, ada bidan dan dokter kandungan yang justru menyarankan agar si calon bapak dan ibu untuk melakukan hubungan seksual menjelang hari kelahiran. Bagaimana menghadapinya?Dr. Suririnah, dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan mengatakan, bahwa pada dasarnya, melakukan hubungan seksual atau orgasme aman untuk bayi dalam kandungan dan tak akan melukai bayi. Di dalam rahim, posisi bayi terlindungi secara alamiah oleh selaput lendir yang menutup jalan lahir, selaput tersebut jugalah yang melindunginya dari kuman yang mencoba masuk ke dalam rahim. Ditambah lagi, bayi dalam kandungan pun berada dalam kantung rahim yang berisi cairan ketuban yang melindunginya selama proses kehamilan. Namun, ada kalanya, ketika ibu yang sedang hamil melakukan hubungan seksual, terjadi kram pada bagian perut atau rahim. Menurut dr. Suririnah, hal ini normal. Saat orgasme, akan terjadi kontraksi pada rahim dan akan terasa keras selama beberapa menit. Menurutnya, ini terjadi karena merupakan bagian dari orgasme dan bukan selalu berarti pertanda adanya masalah pada bayi dalam kandungan. Konon, disarankan agar si bapak rajin "melongok" bayinya untuk membantu "membuka jalan" si anak. Betulkah? Menurut dr. Suririnah, cairan semen mengandung prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi rahim dan memberi jalan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jonathan Schaffir, MD, dari Ohio State University Medical Center, seks di akhir kehamilan pada wanita dengan kehamilan normal atau risiko rendah tidak menyebabkan proses kelahiran menjadi lebih cepat. Proses persalinan hanya terjadi bila bayi sudah siap untuk lahir. Disarankan pula, jika memang masih ada kekhawatiran, penggunaan kondom bisa dilakukan.Namun, memang ada 2 tipe kelakuan seksual yang tidak aman dilakukan saat kehamilan, yakni;* Meniupkan udara ke dalam vagina saat melakukan seks oral, karena bisa menyebabkan emboli udara. Emboli udara adalah sumbatan pada pembuluh darah karena gelembung udara. Hal ini bisa membahayakan ibu dan bayinya. * Saat ada penyakit kelamin yang menular di salah satu atau kedua orangtua. Ketika ibu hamil terinfeksi, penyakit tersebut bisa menular kepada bayi dan bisa sangat berbahaya. Hubungi dokter jika masih ada keraguan dan menemukan gejala yang tak biasa setelah atau selama melakukan hubungan seksual, seperti rasa nyeri, kontraksi terus menerus dengan atau tanpa keluarnya darah.

Seks Bukan Sekadar Pemenuhan Kebutuhan Laki-laki

Tidak semua pasangan suami-istri (pasutri) memiliki pengalaman seksual yang membahagiakan. Dalam hal ini, kepuasan seksual menjadi ukuran kebahagiaannya. Pasalnya, masih banyak pasangan yang minim pengetahuan tentang seks. Umumnya, pasutri hanya memandang seks sekadar kebutuhan lelaki yang harus dipenuhi istri.Banyak akibat yang ditimbulkan dari minimnya pengetahuan dan kurangnya keterbukaan seputar hubungan seksual ini. Pasutri, atau salah satunya, tidak merasa bahagia dan terpuaskan, terutama perempuan yang lebih sulit mengalami orgasme dibandingkan lelaki. Dampaknya bukan sekadar persoalan kehidupan seks, tetapi juga kepada kualitas hubungan dan kehidupan rumah tangga. Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, menjelaskan kesulitan perempuan untuk orgasme disebabkan berbagai hal. Namun, yang lebih penting untuk diketahui adalah pasutri memahami bahwa perempuan bukan pelayan seks. Artinya, seks dalam hubungan suami-istri bukan sekadar pemenuhan kebutuhan biologis lelaki tanpa memerhatikan kebutuhan perempuannya."Bila perlu, lelaki yang dijadikan pelayan karena lebih sulit membuat perempuan orgasme. Lelaki lebih mudah orgasme karena bentuk penis menonjol dan mudah terangsang, sedangkan kelamin perempuan sulit dicapai. Karena itu, posisi dalam hubungan seks bagi perempuan penting," kata Prof Wimpie dalam talkshow "Kebahagiaan Seksual Semu Ereksi Sub-Optimal" yang diadakan oleh PT Pfizer Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.Menurut Prof Wimpie, lelaki perlu menemukan bagian peka rangsangan pada perempuan. Selain mengatur posisi yang mampu memberikan rangsangan dan kepuasan seksual perempuan, kekerasan ereksi pada lelaki juga turut memengaruhi kepuasan seksual perempuan. "Perempuan bisa multiple orgasme asal lelaki bisa mengatur ereksi dan tidak cepat ejakulasi," tambahnya.Dalam paparan diskusi dikatakan, selain rangsangan, posisi, dan ereksi, hubungan seks pasutri juga bergantung pada emosi yang terbangun. Komunikasi yang terbuka menjadi kuncinya. Edukasi seks menjadi solusi paling dini. Pasutri perlu lebih terbuka memahami berbagai masalah seputar seksual. Pola pikir juga memengaruhi karena dengan pemahaman seks yang baik, lelaki tak sekadar minta dilayani (secara seksual) dari istrinya, namun juga memberikan kebahagiaan kepada istri, dengan lebih terbuka mengenal kebutuhan seksual perempuan.

Wanita Lanjut Usia Gairah Masih Menyala

Usianya kini 65 tahun, tetapi gairah seksualnya hampir tak beda dengan saat umur 40 tahun. Cairan pun masih lumayan baik. Hubungan seks biasa dilakukan seminggu 1-2 kali. Namun, ia ragu, apakah dirinya normal, mengingat kata orang, pada orang usia lanjut biasanya gairah seks menurun. Apalagi sang suami kewalahan melayani. "Saya berumur 65 tahun, suami lebih muda 5 tahun. Gairah seks saya tidak berubah banyak dibandingkan waktu saya berumur 40 tahun. Kalau seminggu tidak berhubungan, rasanya ada yang tidak normal.Untung suami mengerti. Suami pernah bilang kok saya masih kayak orang muda, sedangkan kadang ereksi suami tidak baik sehingga saya kurang puas. Kata orang, kalau suami lebih muda, nanti bisa cari perempuan lain. Nyatanya suami bahkan kewalahan melayani permintaan saya. Apakah saya tidak normal karena masih bergairah? Konon kalau sudah tua, perempuan tidak punya cairan lagi di vaginanya. Saya masih punya cairan meski tidak sebanyak waktu muda. Kadang saja terasa sedikit perih kalau berhubungan terlalu lama. Apakah tidak masalah kalau berhubungan seminggu 1-2 kali? Bagaimana menjaga agar suami tetap bisa ereksi dengan baik dan tidak kewalahan melayani saya?"E.R, JakartaPatut disyukuriBenar fungsi seks menurun dengan bertambahnya usia, tetapi bukan berarti pada usia lanjut fungsi seksual akan hilang sama sekali. Ada banyak faktor yang memengaruhi fungsi seksual, termasuk proses penuaan. Salah satu faktor yang berpengaruh pada proses penuaan ialah gaya hidup. Orang yang menerapkan gaya hidup sehat cenderung mengalami keadaan fungsi tubuh yang lebih baik dibandingkan orang yang gaya hidupnya tidak sehat, termasuk juga fungsi seksual. Dengan demikian, usia lanjut atau lebih muda tidak selalu menentukan bagi fungsi seksual. Artinya, mungkin saja orang yang berusia lebih muda fungsi organnya lebih buruk dibandingkan yang berusia lebih tua, bila gaya hidupnya tidak sehat. Kalau fungsi seksual Anda yang berusia lanjut ternyata baik, itu patut disyukuri. Keadaan Anda ini dapat terjadi sesuai penjelasan saya di atas. Pada masa kini, dengan berkembangnya iptek di bidang kedokteran, usia tidak selalu mencerminkan fungsi organ tubuh, termasuk fungsi seksual.Dengan keadaan yang baik ini, bukan masalah bagi Anda berhubungan seks sesuai keinginan. Perbedaan usia Anda dengan suami memang tidak menjadi masalah. Agar kehidupan seksual Anda dan suami tetap terjaga harmonis, suami yang kadang mengalami hambatan perlu mendapat pengobatan. Dengan pemeriksaan yang benar untuk mendapatkan pengobatan yang benar pula, fungsi seksual suami dapat dipertahankan tetap optimal.Dengan demikian, tidak terjadi hambatan ketika melakukan hubungan seksual dengan Anda. Mungkin Anda juga memerlukan pengobatan berkaitan dengan rasa perih, walaupun hanya kadang-kadang muncul.

Konsultasi dijawab oleh Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And

Kesulitan Orgasme Harus Diatasi

Meski informasi sudah semakin terbuka, edukasi seks masih saja minim, termasuk bagi pasangan suami-istri. Masih banyak masalah seksual pasutri yang tak terungkap. Salah satu masalah yang masih sering dialami adalah kesulitan orgasme pada perempuan. Kultur yang menganggap seks tabu dibicarakan menghambat komunikasi pasutri. Akhirnya kebutuhan istri dan suami sulit terpenuhi karena seks dianggap pemenuhan kebutuhan biologis semata. Padahal kepuasan hubungan seksual pasutri mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, menjelaskan perempuan dikatakan sulit orgasme jika terjadi dalam sebagian besar hubungan seksual. Jika hanya terjadi sesekali, ini bukan menjadi masalah. Bahkan penelitian tahun 2000 menyebutkan bahwa 53 persen perempuan tidak pernah orgasme pada tahun pertama perkawinan. Hambatan orgasme dipengaruhi beberapa hal, jelas Prof Wimpie dalam talkshow "Kebahagiaan Seksual Semu Ereksi Sub-Optimal" di Jakarta, beberapa waktu lalu. Di antaranya masalah yang disebabkan oleh pria, serta faktor psikis dan gangguan pada perempuan. Masalah pada priaEreksi pada pria ada skalanya. Kesulitan ereksi secara optimal akan mempengaruhi kepuasan hubungan seksualnya. Begitupun dengan posisi hubungan seks, yang sebaiknya lebih diperhatikan pasangan, terutama pria. Pria perlu mencari titik peka perempuan dengan variasi posisi agar hubungan seks bisa lebih efektif bagi perempuan.Psikis perempuanHambatan psikis dipengaruhi perjalanan sebelumnya. Trauma masa lalu bisa menimbulkan kesulitan orgasme pada perempuan. Karena itu konseling mengenai psikis perlu dilakukan. Pasutri juga perlu mengkomunikasikan masalah psikis bersama.Gangguan pada perempuanKesulitan orgasme juga perlu ditelisik dari sisi perempuannya. Apakah ada gangguan hormon atau saraf yang mempengaruhi hubungan seksual. Bahayanya, banyak pasutri tidak menyadari bahwa masalah ini bisa diatasi. Prof Wimpie mengatakan masih banyak yang mengira masalah seperti ini alamiah. "Edukasi tentang seks masih kurang, inilah yang menyebabkan banyak orang tidak mengetahui bahwa gangguan seks bisa diatasi," tandasnya

Miss V Lebih Sehat dengan Ozon

Di dunia kesehatan, ozon sendiri sebenarnya sudah banyak dimanfaatkan untuk membersihkan luka yang dalam. Sedangkan di dunia kecantikan, juga banyak dimanfaatkan ozon kecantikan yang disuntikkan di bawah kulit agar bisa merangsang kolagenase. Untuk kesehatan vagina, ozon untuk merawat organ intim bernama ozon vagina. Caranya cukup mudah, setelah menggunakan alat bantu pembuka liang vagina, sebuah selang dimasukkan hingga mencapai mulut serviks. Kemudian ujung lain dari selang tersebut dihubungkan pada alat yang akan meniupkan ozon dengan konsentrasi terukur ke dalam vagina selama 5 hingga 10 menit dengan tekanan 1 liter/menit. Cara ini, menurut dr Welly Sondakh, MPH praktisi terapi ozon dari dr Welly's Clinic - Jakarta, cukup efektif mengendalikan keputihan dan bau tak sedap. "Kelebihan dari ozon vagina ini bisa membasmi sekaligus bakteri, jamur, dan lainnya," papar dokter Welly. Berdasarkan pengakuan beberapa pasien, terapi ozon tidak menimbulkan rasa nyeri. Mereka hanya merasa seperti ditiup angin di bagian dalam organ intimnya. Dan, cukup dengan sekali terapi ozon vagina seharga 400 ribu rupiah, sudah dapat dirasakan perbedaan hasilnya. "Tak hanya menyembuhkan gangguan kesehatan pada vagina, setelah melakukan terapi beberapa pasien saya juga merasa lebih nikmat ketika berhubungan intim dengan pasangan," ungkap dokter Welly. Menurutnya, ini disebabkan kemampuan ozon yang juga memperbaiki epitel liang vagina. Untuk lebih optimalnya, dokter Welly menyarankan kombinasi ozon vagina dengan ozon darah. "Jadi bukan hanya kondisi organ intim membaik, tapi badan juga bugar sehingga kuman tak mudah menyerang organ intim," pungkas dokter Welly.Alamat ozon vagina:

dr Welly's Clinic Bellagio Boutique Mall UG-12
Kawasan Mega Kuningan Barat Kav.
E4-3Kuningan Timur,
Setia Budi-Jakarta Selatan
Telpon: 021-300 66556

Idealnya, Bercinta Cukup 7 Menit Saja

Anda membayangkan sesi bercinta yang berlangsung sepanjang malam? Hm... mungkin saja, tetapi ini mungkin hanya terjadi pada pasangan yang sedang berbulan madu. Pasangan yang dihadang hari-hari yang sibuk dan melelahkan, tak butuh waktu lama untuk bercinta. Waktu ideal untuk intercourse bahkan cukup 7-13 menit saja.

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah para peneliti dari Penn State University mewawancarai 50 dokter, pekerja sosial, dan ahli kesehatan di Society for Sex Therapy and Research. Dari responden, para peneliti mendapati bahwa waktu satu sampai dua menit dirasa terlalu singkat. Tiga sampai tujuh menit dianggap cukup memuaskan. Namun, kebanyakan dari anggota komunitas ini mengatakan bahwa hubungan seks lebih dari 10 menit terasa terlalu lama."Budaya pop saat ini telah memperkuat stereotip tentang aktivitas seksual," ujar Profesor Eric Corty, salah satu penulis studi tersebut. "Kebanyakan pria dan wanita terlihat meyakini fantasi mengenai penis yang besar dan intercourse sepanjang malam."

Padahal, fantasi semacam ini hanya menimbulkan suasana seksual yang kurang menyenangkan, karena Anda tidak mengalami hal-hal dengan cara yang Anda bayangkan. Bila keyakinan ini terus dipertahankan, bukan tidak mungkin pasangan akan mengalami masalah seksual. "Dengan survei ini kami berharap bisa menghilangkan fantasi-fantasi semacam itu, dan mendorong pria dan wanita untuk bersikap realistis mengenai sexual intercourse yang dapat diterima," lanjut Corty. Pada saat bersamaan, hasil penelitian juga dimaksudkan untuk mencegah kekecewaan seksual dan disfungsi seksual.

Gangguan Ereksi Bisa Diatasi!

Lelaki yang mengalami kekerasan ereksi tidak optimal (EHS 1-3) cenderung merasa malu, dan tidak mengetahui bahwa masalah ereksi bisa diobati. Umumnya lelaki merasa masih bisa berhubungan seks, meskipun performanya kurang maksimal dan bisa berdampak pada hubungan seksual maupun personalnya.Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, mengatakan bahwa masyarakat tidak terdidik dan justru mudah percaya iklan. Akhirnya daripada mencari pengobatan profesional, lelaki yang bermasalah dengan ereksi justru memperbesar ukuran penisnya."Solusinya adalah edukasi yang benar. Konsultasi menjadi penting, karena kebanyakan masalah ereksi terkait penyakit fisik (90 persen) dan bukan hanya karena psikologis," kata Prof Wimpie dalam talkshow seputar kekerasan ereksi beberapa waktu lalu. Menurut Prof Wimpie, ukuran penis bukan menjadi persoalan utama, namun yang terpenting adalah kemampuan ereksi dan mengontrol ejakulasi. Jika terjadi masalah, lakukan perawatan segera jika ingin hubungan seksual pasutri saling terpuaskan.Lakukan pemeriksaan dengan konsultasiLelaki dengan masalah ereksi perlu melakukan pemeriksaan dengan benar. Konsultasi menjadi langkah awalnya. Persoalan ereksi yang tidak optimal bisa jadi karena disfungsi ereksi (DE) atau gangguan seksual lainnya. Belum tentu pria dengan skala 2 (seperti pisang) lantas dikatakan DE. Bisa juga karena gangguan libido misalnya, jelas Prof Wimpie. Dengan konsultasi, lelaki bisa mengetahui lebih mendalam tentang masalah ereksinya. Sehingga nantinya akan diketahui penanganan yang tepat. Apakah terletak pada libido atau pada skala ereksi yang perlu ditingkatkan lagi.Cari tahu penyebabnyaSetelah mendapati diagnosa yang benar mengenai masalah ereksi, selanjutnya bisa ditelusuri apa penyebabnya. Apakah gangguan hormon, pengaruh obat-obatan, atau masalah psikis. Dari sini akan diadakan evaluasi untuk mengatasi penyebabnya.Bantuan obat-obatanObat bisa membantu ereksi, namun harus tetap dengan resep dokter. Kalaupun membutuhkan viagra, pastikan disertai resep dokter. Tentunya melalui konsultasi sebelumnya untuk mendapat penanganan yang tepat. PDE5 inhibitor merupakan obat khusus yang dibuat untuk pengobatan disfungsi ereksi. Terapi oral di tahun 1990-an juga menjadi pengobatan untuk pria dengan keluhan DE. Dari percobaan pengobatan DE di Asia, 80 persen lelaki mampu meningkatkan kepuasan hubungan seksualnya. Sementara itu, 77 persen perempuan merasa terpuaskan, setelah masalah ereksi pasangannya terobati.

Kekerasan Ereksi Tidak Optimal, Apa Ukurannya?

Sekitar 25 persen lelaki di Indonesia memiliki kekerasan ereksi tidak optimal. Fakta ini tak berbeda jauh dengan tingkat Asia Pasifik, di mana satu dari empat lelaki mengalami hal serupa. Padahal kepuasan pasangan terhadap kekerasan ereksi terkait erat dengan kepuasan seksual pasutri, yang kelak dapat mempengaruhi kualitas hidup berpasangan maupun individual.Hasil survei Asia Pacific Sexual Health and Overall Wellness (APSHOW) di 13 negara (termasuk Indonesia) 2008 lalu menemukan, terdapat korelasi antara kepuasan seksual pasutri dengan kepuasan hidup secara umum. Termasuk kebahagiaan dalam hidup berkeluarga serta peran individu sebagai suami atau istri.Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, mengatakan bahwa pasutri bisa meraih keharmonisan dan kebahagiaan lebih optimal, dengan pemahaman seksual yang tepat. Menurut Prof Wimpie, angka perceraian di Jakarta cukup tinggi, karena masalah seksual yang tidak terungkap. Termasuk di antaranya masalah disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi saat pria tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang optimal untuk mencapai kepuasan seksual.Untuk mengukur DE, bisa dengan mengikuti tes Erection Hardness Score (EHS). Dalam presentasinya mengenai masalah seksual beberapa waktu lalu, Prof Wimpie menyebutkan empat skala ereksi.

Skala 1 (Severe Erectile Dysfunction)Penis membesar namun tidak mengeras, seperti tapai. Menurut Prof Wimpie, DE skala ini termasuk derajat berat.

Skala 2 (Moderate Erectile Dysfunction) Penis keras namun tidak cukup keras untuk penetrasi, seperti pisang. DE skala ini terbilang moderat, penis membesar namun tidak cukup keras.

Skala 3 (Suboptimal Erection)Penis cukup keras untuk penetrasi namun tidak sepenuhnya keras, seperti sosis. Ereksi seperti ini tidak optimal walaupun masih bisa melakukan hubungan seks. DE skala ringan ini cenderung tidak disadari oleh lelaki. Kebanyakan lelaki di Indonesia berada pada skala ini, kata Prof Wimpie. Skala 4 (Optimal Erection)Penis keras seluruhnya dan tegang sepenuhnya, seperti timun. Dari penelitian APSHOW, lelaki dengan EHS skala 4 lebih sering melakukan hubungan seksual dan lebih merasa puas. Dampaknya lebih memiliki pola pikir positif dalam hidupnya.Prof Wimpie juga menjelaskan perbandingannya. Pria dengan EHS 4 lebih optimis dengan hidupnya secara umum (38 persen) dibandingkan pria dengan EHS 3 (28 persen). Optimis dengan hubungannya (45 persen : 34 persen), memiliki keseimbangan hidup (38 persen : 29 persen), dan memiliki kesempatan untuk maju dalam hidup (33 persen : 23 persen). Faktanya, tak hanya lelaki yang menginginkan skala ereksi lebih optimal. Perempuan pasangannya tentu juga ingin meningkatkan kepuasan seksual, dengan ereksi suami yang lebih optimal. Bahkan 88 persen perempuan mengaku kurang puas dengan kekerasan ereksi pasangannya .

Terapi Gelombang Kejut Atasi Impotensi

Ketidakmampuan mempertahankan ereksi alias impotensi merupakan momok bagi kaum pria. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menyingkirkan masalah yang mengganggu "kejantanan" tersebut. Kini ada cara baru mengatasi impotensi, yakni dengan terapi gelombang kejut.Terapi kejut dilakukan terutama untuk pasien impotensi yang sudah tidak mempan diatasi dengan obat-obatan, seperti Viagra atau Cialis. Dalam terapi ini, penis dialiri gelombang kejut. Pada umumnya, terapi ini dikerjakan untuk memecahkan batu ginjal atau memperbaiki fungsi pembuluh darah pada pasien jantung.Memang ini baru percobaan awal. Namun, dari beberapa pasien yang mencoba, mereka menunjukkan keberhasilan. "Dengan gelombang kejut kita bisa mengatasi masalah yang terkait fungsi biologi. Setelah terapi, para pasien bisa ereksi lagi tanpa bantuan obat-obatan," kata Yoram Vardi, ahli saraf urologi dari Israel.Pada hewan percobaan, gelombang kejut dalam insentitas rendah terbukti merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru dari pembuluh lama. Oleh karena itu, Vardi dan timnya menduga, terapi ini bisa meningkatkan sirkulasi darah ke bagian penis.Dalam percobaan pada manusia, para peneliti melibatkan 20 pria berusia 56 tahun yang mengalami disfungsi ereksi skala menengah selama tiga tahun. Pada setiap sesi, gelombang kejut diaplikasikan pada berbagai bagian yang berbeda dari penis."Kami menggunakan energi gelombang kejut yang sangat rendah daripada sebuah pijatan" kata Vardi. Setiap bagian berbeda dari penis mendapat gelombang kejut selama tiga menit. Terapi ini dilakukan dua kali dalam seminggu selama tiga minggu dan diulang setelah jeda tiga minggu.Perbaikan ereksi yang signifikan terlihat pada 15 dari 20 pria. "Kami juga tidak melihat adanya efek samping dan terapi ini tidak menyebabkan sakit," katanya. Kendati begitu, Vardi menekankan bahwa terapi ini tidak bisa diterapkan pada semua orang. Dalam penelitian ini para responden adalah pria yang mengalami impotensi karena gangguan sirkulasi darah.

4 Manfaat Seks untuk Kecantikan Kulit

Seks memiliki banyak manfaat, Anda mungkin sudah sering mendengarnya. Entah itu mengurangi stres, atau membakar kalori. Ternyata, seks memiliki banyak manfaat lain yang berkaitan dengan kesehatan kulit. Ahli seksologi Dr Gloria G. Bramer mengatakan, seks tidak hanya membuat Anda awet muda, tetapi juga membuat kulit menjadi lebih cerah dan tidak tercela. Jadi, bila lain kali Anda merasa tidak mood berhubungan seks karena sedang kesal dengan suami, lakukan demi kecantikan kulit Anda!
Membuat kulit Anda berkilauBramer mengatakan, berhubungan seks dapat memperbaiki sirkulasi darah, sehingga membantu memompa oksigen ke kulit dan membuatnya terlihat lebih cerah. Seks juga membantu membuang racun-racun di dalam tubuh dan membuat bibir Anda terlihat lebih penuh. Mengontrol jerawatSeperti juga ketika Anda berolahraga, bercinta juga mengurangi tingkat hormon Anda, dan menyeimbangkannya. Hasilnya, menurut Bramer, kulit Anda menjadi lebih cerah, rambut Anda pun jadi lebih sehat. Mencegah kulit menjadi keringKulit kering bisa dicegah dengan banyak minum air putih, sedikitnya 8 gelas sehari. Namun tidak berarti berhubungan seks bisa menggantikan asupan minum Anda. Berhubungan seks juga memiliki fungsi yang sama dengan air, yaitu menghidrasi kulit. Karena seks memperbaiki sirkulasi darah, darah akan dihantarkan ke seluruh tubuh secara lebih efisien. Hal ini memberikan kelembaban yang dibutuhkan kulit untuk tetap sehat. Mengusir penuaan diniTerjebak dalam kesibukan bisa membuat penampilan Anda beberapa tahun lebih tua. Dengan berhubungan seks, Anda mendorong produksi kolagen, yang akan mencegah bintik-bintik pada wajah dan kulit yang menurun akibat gravitasi. Produksi kolagen ini juga akan membebaskan Anda dari keriput. Bahkan mungkin tidak ada masker wajah merek apa pun yang bekerja sama efektifnya dengan yang dilakukan seks pada kulit Anda.

Menopause pada Pria Bukan Mitos

Kalau pada perempuan populer istilah menopause, maka pria pun bisa mengalami andropause, meski jarang. Kondisi ini bisa dialami oleh 2 persen pria berusia pertengahan dan disebabkan oleh menurunnya kadar hormon testosteron.Demikian menurut penelitian yang dilakukan para ahli dari Eropa yang melibatkan 3.300 pria dari berbagai negara di Eropa. Para pria berusia 40-79 tahun ini dites kadar testosteronnya di delapan pusat riset Eropa. Para responden juga ditanya tentang kesehatan seksual, fisikal, dan mental. Tiga gangguan seksual, yakni ereksi pagi yang kurang, rendahnya gairah seks, dan disfungsi ereksi, terkait dengan menurunnya kadar testosteron. Demikian juga dengan kondisi depresi, kelelahan, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas seksual.Akan tetapi, beberapa gejala andropause, seperti perubahan pola tidur, sulit berkonsentrasi, merasa tak berguna, dan kecemasan, ternyata tak berkait dengan kadar testosteron.Para ahli mengatakan, gejala-gejala itu disebut hypogonadism, yakni kondisi di mana testis tidak mampu bekerja dengan optimal sehingga memengaruhi kadar hormon. Hypogonadism terkait dengan obesitas dan kondisi kesehatan yang buruk.Dalam artikel yang dipublikasikan dalam jurnal Drug and Therapeutic Bulletin disebutkan, banyak pria yang memiliki kadar testosteron normal tetapi mengalami gejala mirip andropause. Pemberian hormon testosteron sintetis dikhawatirkan justru memicu kanker prostat.

10 Cara Cegah Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi (ED) adalah gangguan umum yang terjadi di kalangan pria usia lanjut. Tapi, gangguan ini sebenarnya bukanlah bagian dari proses penuaan yang normal. Lalu, bagaimana Anda dapat menghindarinya? Berikut adalah 10 tip untuk mencegah terjadinya DE:

1. Perhatikan apa yang Anda makanDiet yang buruk mengakibatkan penurunan kemampuan pria untuk ereksi. Penelitian menunjukkan, pola makan yang buruk dapat menyebabkan serangan jantung dengan cara menghambat aliran darah pada pembuluh arteri. Minimnya asupan buah dan sayuran serta kegemaran menyantap makanan berlemak dan makanan olahan dapat menghambat aliran darah menuju penis. "Segala sesuatu yang tidak baik untuk jantung seorang pria juga buruk bagi penisnya," kata Andrew McCullough, MD, Profesor Urologi Klinis dan Direktur Program Kesehatan Seksual Laki-laki di New York University Medical Center Langone.Penelitian terbaru menunjukkan, ED relatif jarang terjadi pada mereka yang melakukan diet Mediterania yang mengutamakan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan sahabat jantung seperti kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan, dan anggur."Hubungan antara diet Mediterania dan fungsi seksual sudah dibuktikan secara ilmiah," kata Irwin Goldstein, MD, direktur pengobatan seksual di Alvarado Hospital di San Diego.

2. Menjaga bobot idealKelebihan berat badan membawa banyak masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf di seluruh tubuh yang mempengaruhi penis.

3. Hindari kenaikan tensi dan kolesterolKolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh yang mengalirkan darah ke penis. Akhirnya, ini dapat menyebabkan DE.Pastikan Anda mengecek koresterol dan tekanan darah secara rutin atau Anda dapat membeli monitor tekanan darah juga dijual untuk digunakan di rumah. Namun hati-hati, obat penurun tekanan darah dapat membuat sulit ereksi. Namun, dokter mengatakan banyak kasus ED yang berhubungan dengan obat sebenarnya disebabkan kerusakan arteri akibat hipertensi.

4. Minum alkohol secukupnya atau tidak sama sekali."Tidak ada bukti yang menyebutkan konsumsi alkohol secukupnya berakibat buruk bagi fungsi ereksi, "kata Sharlip Tapi mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan kerusakan hati, kerusakan saraf, dan kondisi yang dapat menyebabkan DE.

5. Olahraga teratur.Penelitian membuktikan, gaya hidup sehat dapat mencegah disfungsi ereksi. Olahraga seperti: lari, berenang, dan bentuk-bentuk latihan aerobik dapat membantu mencegah ED.Namun, hati-hati terhadap olahraga yang memberikan tekanan berlebihan pada perineum, yang merupakan daerah antara skrotum dan anus. Goldstein berkata, "Bersepeda dapat menyebabkan DE."Bersepeda jarak dekat mungkin tidak masalah. Tetapi orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersepeda harus memastikan sepeda yang mereka gunakan tepat, memakai celana bersepeda yang empuk, dan sering berdiri saat mengayuh.

6. Jangan mengandalkan KegelSalah satu bentuk latihan yang tampaknya tidak bermanfaat adalah latihan kegel, yang menyebabkan kontraksi dan relaksasi otot-otot di panggul berulang kali. Latihan Kegel dapat membantu pria dan wanita penderita inkontinensia (tidak dapat menahan berkemih). Tapi tidak ada bukti bahwa mereka mencegah disfungsi ereksi.

7. Pertahankan kadar testosteronBahkan pada pria sehat, kadar testosteron seringkali menurun tajam pada usia 50 tahun. Setiap tahun setelah usia 40 tahun, kadar testosteron pria biasanya jatuh sekitar 1,3%.Wapadalah pada gejala seperti dorongan seks rendah, kemurungan, kurang stamina, atau kesulitan membuat keputusan karena bisa jadi anda kekurangan testosteron.

8. Hindari anabolic steroid.Obat-obatan, yang sering disalahgunakan oleh atlet dan binaragawan, dapat mengecilkan testis dan menurunkan kemampuan memproduksi testosteron.

9. Stop merokokMerokok dapat merusak pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke penis. Nikotin akan memicu menyempitkan pembuluh darah, yang dapat menghambat aliran darah ke penis.

10. Hindari seks berisikoBeberapa kasus disfungsi ereksi berasal dari cedera penis yang terjadi selama aktivitas seks. Untuk mencegah cedera penis, lakukan penetrasi setelah yakin vagina terlumasi dengan baik. Pastikan penis Anda tidak terpeleset keluar vagina sehingga Anda tidak akan menabrak bagian tubuh yang keras. Jika pasangan Anda bergerak sedemikian rupa sehingga menyakiti penis Anda, jangan membungkuk, tapi segera minta pasangan menghentikan aksinya. Jika pasangan sedang melakukan posisi "woman on top" dan bergerak ke bawah, sementara penis tidak masuk vagina, kelebihan beban akan "menyakiti" penis."

11. Kendalikan stres.Stres akibat faktor psikologis dapat meningkatkan kadar hormon adrenalin, yang membuat pembuluh darah berkontraksi. Itu bisa menjadi kabar buruk bagi ereksi. Apapun yang dapat dilakukan pria untuk meredakan stresnya dan merasa hubungan emosional berjalan baik, maka hal itu dapat membantu kehidupan seksualnya

Sulit Ereksi Sama dengan Mandul?

Lelaki semakin terbuka dengan informasi, dan tak lagi tabu bicara soal masalah disfungsi ereksi. Benarkah demikian? Sejauhmana Anda dan pasangan mengenali mitos atau fakta seputar masalah kesulitan ereksi? Cari tahu kebenarannya, dengan memperbanyak referensi, dan lebih penting lagi, lakukan konsultasi dengan dokter spesialis andrologi dan seksologi.Bagaimanapun persoalan disfungsi ereksi, menurut survei Asia Pacific Sexual Health and Overall Wellness (APSHOW) di 13 negara pada 2008 (termasuk Indonesia), terdapat korelasi antara kepuasan seksual pasutri dengan kepuasan hidup secara umum. Termasuk kebahagiaan dalam hidup berkeluarga serta peran individu sebagai suami atau istri. Yang dimaksud disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi saat pria tidak dapat mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang optimal untuk mencapai kepuasan seksual. Kenali mitos dan fakta terkait ereksi, agar tak terjebak dalam informasi yang keliru dan bisa lebih bijak mencari solusinya. Mitos: Mengalami kesulitan ereksi artinya kehilangan ketertarikan seks, kehilangan tenaga, bahkan mandul.Fakta: Kesulitan ereksi tidak ada kaitannya dengan kekuatan, kejantanan, atau keinginan seksual dari lelaki. Karena kesulitan ereksi lebih terkait pada kemampuan membuat atau mempertahankan ereksi. Artinya, mengalami kesulitan ereksi tidak berarti kehilangan keinginan dalam seksual atau bahkan menjadi mandul. Sebagian lelaki dengan kesulitan ereksi masih memiliki gairah dan keinginan untuk mencapai orgasme serta mengalami ejakulasi.Mitos: "Pria sejati" tidak mengalami kesulitan ereksi.Fakta: Pria juga manusia, yang mengalami pertambahan usia, memiliki latar belakang ras atau etnis yang mempengaruhi perilaku budaya, kebiasaan, serta keyakinannya. Banyak pria yang akan mengalami kesulitan ereksi atau sulit mempertahankan ereksi, dikarenakan perubahan usia dan faktor eksternal lainnya termasuk gaya hidup. Jadi setiap lelaki memungkinkan mengalami persoalan ereksi. Namun jika kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi hanya dialami sesekali, bukan masalah besar. Menjadi masalah dan perlu segera dicari solusinya jika masalah ereksi berlanjut terus-menerus, karena akan mempengaruhi hubungan pribadi dan menjadi masalah bagi pasutri. Mitos: Masalah ereksi hanya terjadi pada pria tertentu atau karena faktor usia.Fakta: Disfungsi ereksi (DE) sering terjadi pada siapapun. Bahkan American Medical Association merilis data 10 persen dari lelaki mengalami DE yang menetap. Sejumlah pria yang tidak mengalami DE, setelah diperiksa, ternyata mengalami ereksi suboptimal (lihat skala ereksi). DE bukan hal normal untuk semua pria berapapun usianya. Sekalipun DE kerap terjadi pada pria usia tua, dibandingkan dengan pria muda, bukan berarti DE adalah proses penuaan. DE juga bisa terjadi pada pria yang lebih muda, karena pengaruh gaya hidup. Prinsipnya, meski pria berusia lebih tua membutuhkan stimulasi fisik lebih lama untuk bisa terangsang secara seksual, bukan berarti mereka mengalami disfungsi ereksi. Karena DE lebih kepada kemampuan mencapai atau mempertahankan kekerasan ereksi agar bisa melakukan aktivitas seksual yang memuaskan.Sebaiknya, pastikan suami Anda mengubah gaya hidupnya, menjadi lebih sehat, untuk menurunkan risiko mengalami DE. Seperti berhenti merokok, olahraga teratur, menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan, menjaga kondisi fisik untuk mengindari penyakit kronis seperti gagal ginjal, penyakit jantung, dan diabetes. Pria dengan penyakit kronis ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami DE.Mitos: DE tidak mudah diobati, jadi tidak ada gunanya mencari pengobatan.Fakta: Sebagian besar kasus membuktikan, DE bisa secara sukses diobati. Jadi, tak ada alasan bagi pria untuk tidak mencari pertolongan dokter. Mencari bantuan mengatasi ereksi bisa dengan konsultasi dengan dokter spesialis andrologi dan seksologi, lalu memulai terapi.
Dalam beberapa kasus, pria memang harus menjalani konsultasi tunggal dengan terapi untuk mengatasi DE. Dokter biasanya menanyakan gaya hidup pria, untuk mencari tahu sejarah kesehatan dan sejarah seksualnya. Pemeriksaan standar kesehatan dibutuhkan, seperti mengambil darah. Tes laboratorium untuk mengambil contoh darah dan urin akan membantu mengidentifikasi kasus medis yang nantinya akan menentukan apakah perlu dilakukan terapi.Sebaiknya, pasutri mulai memberanikan diri terbuka untuk berdiskusi seputar masalah DE atau masalah seksual lainnya. Budaya diam yang sungkan bicara kesulitan ereksi biasanya dipupuk karena persoalan budaya terkait lelaki yang selalu dilabelkan dengan kejantanan. Padahal dengan mengobati persoalan ereksi, pria bisa menolong dirinya sendiri juga pasangan, dan menyelamatkan hubungan dari kegagalan.Mitos: DE hanya akan mempengaruhi pria.Fakta: DE perlu diatasi karena akan dirasakan juga oleh pasangan. Kesulitan ereksi membuat pria cenderung menghindari kontak seksual. Hal ini membuat pasangan merasa tak lagi dicintai, tidak diinginkan, atau merasa tidak menarik lagi. Konflik yang awalnya personal ini, jika kemudian tidak juga dikomunikasikan, akhirnya akan berdampak secara psikologis bagi pasutri. Baik istri maupun suami akan depresi, cemas dan kurang percaya diri. Tentu saja dampak ini tak hanya akan mempengaruhi diri sendiri, namun menjadi sumber konflik berpasangan.

Mengusir Kebosanan Seks

Bahkan pasangan suami istri yang saling menjaga agar pasangannya tetap merasa terpuaskan dalam hal seksual pun bisa mencapai plateau, yakni kondisi datar. Kebosanan bisa melanda pasangan mana pun. Jika Anda sedang menghadapinya, coba lakukan hal-hal berikut untuk memercikkan gairah Anda dan suami kembali dengan cara-cara berikut:

1. Mengubah tempoKecepatan adalah hal yang penting dalam berhubungan intim. Jika Anda tahu kapan harus melambat dan kapan harus menekan gas, Anda akan membantu diri sendiri (juga dia) untuk mendapatkan apa yang sama-sama diinginkan. Ketika si dia sedang memimpin "permainan", cobalah minta ia untuk memulai dengan tempo perlahann, lalu, ketika Anda merasa suasana sudah mulai memanas, minta ia untuk mempercepat tempo. Sesekali, minta ia melakukan apa yang Anda ingin rasakan. Jangan diam saja. Begitu pun sebaliknya. Jika Anda yang sedang mengambil alih tongkat kepemimpinan, mainkan temponya.

2. Ubah foreplayTerlalu banyak pasangan yang memulai gerakan untuk berhubungan intim dengan cara yang sama berulang-ulang-ulang dan ulang. Cobalah untuk menghantarkan sesuatu yang berbeda pada cara Anda dan dia memanaskan suasana. Foreplay bisa terdiri dalam beberapa hal, mulai dari perbincangan yang menyangkut perihal seks hingga ke dansa bersama. Anda bisa mencoba mencium bibirnya, lalu melakukan apa yang biasa lidahnya lakukan di leher Anda. Tak ada aturan baku, asalkan si dia merasa nyaman dan bisa sama-sama tergoda, cobalah lakukan hal-hal baru dalam pemanasan.

3. Mengubah situasiJangan takut untuk mencoba seks di lokasi-lokasi berbeda. Jika Anda dan si dia tak menyukai ide untuk bercinta di ruangan publik, tak perlu memaksakan diri. Anda bisa mencoba melakukan hubungan intim di ruangan lain di rumah, asal memang aman dan tak ada orang lain. Selain itu, pencahayaan pun bisa menjadi hal yang menarik. Dari lilin hingga bohlam merah bisa jadi hal yang menarik untuk dicoba. Warna-warna bisa meningkatkan penampilan Anda dan bahkan kondusif untuk menjalani fantasi-fantasi tertentu. Tambahkan sedikit musik, dan bersiaplah untuk malam yang seru.

4. Bicarakan seksSatu cara terbaik untuk menghindari kebosanan seksual adalah dengan membahas subyek tersebut dengan pasangan Anda. Anda mungkin akan menemukan banyak hal baru yang ternyata ia sukai dari sentuh Anda, atau bahkan fantasi-fantasinya yang liar tapi menggairahkan untuk dicoba.

5. Gunakan propertiAda beberapa hal yang bisa Anda gunakan untuk menambah sensasi saat bercinta. Saat ini sudah ada alat bergetar untuk membantu menambah kenikmatan bercinta. Atau gel-gel khusus untuk meningkatkan sensasi tertentu pada bagian-bagian khusus pada tubuh. Jangan enggan untuk mencoba hal-hal baru dengan si dia, siapa tahu Anda malah jadi ketagihan. Pastikan si dia juga merasa nyaman untuk mencobanya, ya. Ada banyak hal yang bisa Anda dan suami lakukan untuk membuat sesi memadu kasih menjadi menyenangkan seperti layaknya pasangan suami istri baru. Kreativitas dan spontanitas adalah hal yang Anda perlukan untuk membuat suasana kembali menjadi seru.

Selaput Dara Bukan Ukuran Virginitas

Diceritakan oleh Prof Dr Junizaf, SpOG(K), pernah ada pria memeriksakan istri yang baru beberapa hari dinikahi karena di malam pertama mereka tidak setetes darah pun keluar dari vagina. la merasa tertipu dan mengira keperawanan sang istri sudah hilang sebelum ia menikahinya.
Melalui pemeriksaan, uroginekolog dari FKUI RSCM ini justru mendapati yang sebaliknya. "Selaput dara wanita sangat liat sehingga belum berhasil ditembus di malam pertama mereka," tuturnya. Dan setelah mendapat penjelasan yang benar, pria itu pun memahami kekeliruannya dan mengurungkan niat menceraikan istri barunya itu.
Ketidaktahuan soal keperawanan dan organ reproduksi tak hanya terjadi pada pria. Banyak wanita juga masih memiliki pengetahuan yang sangat minim. Tak heran, redaksi kerap menerima pertanyaan, "Apa berhubungan seks sekali saja, keperawanan bisa hilang?", "Bisakah hamil kalau hubungan intim hanya satu kali?", "Apakah memasukkan jari ke vagina bisa merusak selaput dara?", "Mengapa tidak keluar darah waktu pertama kali berhubungan?" Dan ada banyak pertanyaan serupa.
Bisa robek tanpa seks
Memang tidak mudah menilai keperawanan karena banyak hal yang bisa ikut memengaruhi. Ditegaskan oleh Dr Budi ML, SpOG, dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Jatisampurna, virginitas tak bisa diukur dari robeknya selaput dara. Tak bisa juga dilihat secara kasat mata melalui ciri-ciri fisik seperti payudara turun atau pinggul yang mengendur.
"Keperawanan harus dilihat dan diperiksa melalui tes medis yang dilakukan oleh dokter ahli. Tidak bisa dilihat dari fisik saja," ucapnya kepada GHS.
Memang masih terus beredar mitos di kalangan remaja maupun orang dewasa bahwa wanita yang sudah tidak perawan dapat diketahui dari tanda-tanda fisiknya, seperti pantat turun, payudara mengendur, atau cara berjalan yang tidak lagi lurus.
Menurut Dr Budi, mitos tersebut sebenarnya keliru, tetapi karena telanjur diyakini oleh sebagian masyarakat, seolah-olah benar. Begitu juga dengan mitos keperawanan yang diukur dari perdarahan yang timbul akibat pecahnya selaput dara.
"Selama ini masyarakat berpendapat bahwa keperawanan seseorang akan hilang ketika berhubungan seksual, yang menyebabkan pecahnya selaput dara. Padahal, selaput dara kondisinya berbeda antara satu wanita dengan lainnya," ujarnya.
Ada selaput dara yang tipis sehingga lebih mudah robek atau pecah. Ada pula selaput dara yang sangat kuat atau liat sehingga tidak mudah pecah. Yang perlu dipahami juga, pecahnya selaput dara tidak harus melalui hubungan seksual saja.
"Aktivitas olahraga seperti senam, benturan karena jatuh, dan lainnya juga bisa menyebabkan selaput dara sobek," tuturnya. Penggunaan tampon saat menstruasi juga dapat menyebabkan selaput dara robek.
Elastisitasnya berbeda
Jenis selaput dara juga beragam. Jika selaput dara kaya akan pembuluh darah, otomatis ketika pecah akan terjadi perdarahan cukup banyak. "Sebaliknya, jika selaput dara tersebut tidak memiliki pembuluh darah, otomatis ketika pecah juga tidak berdarah," ucap Dr Budi.
Jadi, perdarahan pada saat hubungan seksual tidak bisa dijadikan tolok ukur menilai keperawanan seorang wanita. Justru perdarahan bisa saja terjadi karena pengencangan atau ketegangan pada vagina, yang sering disebut kelainan vaginismus, pada saat hubungan seksual. Kondisi ini menandakan si wanita tidak bisa menikmati hubungan intim, malah bisa saja ia merasa sakit dan tersiksa.
Bila kedua pasangan dapat menikmati hubungan seksual dengan baik sehingga tidak menimbulkan ketegangan pada vagina, kemungkinan terjadi perdarahan sangat kecil, malah mungkin sama sekali tidak terjadi. Itu artinya, tambah Dr Budi, tak hanya suami yang menikmati hubungan seksual tersebut, tetapi istri juga bisa menikmatinya.
Selaput dara, lanjutnya, berupa lipatan mukosa tipis yang mengelilingi jalan masuk vagina. Terdapat beberapa bentuk dan berbeda pada tiap wanita, serta memiliki elastisitas yang berlainan pula.
Itu sebabnya tidak semua wanita mengeluarkan darah pada saat hubungan seksual pertama. Ada yang baru keluar setelah beberapa kali berhubungan, bahkan ada yang tidak keluar darah sama sekali.
"Jangan heran jika ada wanita yang telah berulang kali melakukan hubungan seksual, namun sama sekali tidak pernah keluar darah," tutur dokter spesialis kebidanan dan kandungan ini.

11 Persen Pria Onani Saat Mengemudi

Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena pengemudi mobil asyik menonton tayangan iklan di giant screen di jalan raya, mungkin sudah pernah Anda dengar. Tetapi bila si pengemudi mengalami kecelakaan gara-gara asyik bermasturbasi?

Masturbasi merupakan satu dari penyebab pria ngelantur saat mengemudi, demikian diungkapkan Abrams, Herzog & Filippi setelah mengadakan survei bertema Driver Distraction Study. Survei yang melibatkan 4.634 mobil di Broward County, Florida, dan New York City ini menunjukkan, 11 persen pengemudinya ternyata sedang bermasturbasi.

"Apa yang kami temukan ini tampaknya merupakan sumber utama kecelakaan di jalan raya," ujar Stuart Arnett, supervisor studi ini.Selain masturbasi, ada banyak aktivitas lain yang dilakukan pengemudi pria berusia di bawah 30 tahun sambil mengemudi. Sebanyak 31 persen mengaku menggunakan ponsel atau iPod, 8 persen menumpukan tangannya di jok sebelah atau di panel tengah, dan hanya 9 persen yang menggunakan kedua tangannya untuk mengemudi. Lalu, 11 persennya adalah pria yang mengaku tengah memegang kemaluannya dan "menggerakkannya".Para pria yang terjaring survei ini juga harus siap-siap menanggung malu. Sebab, rekaman para pria yang tengah menyentuh dirinya sendiri ini akan disiarkan secara nasional di televisi. Tetapi, untunglah, firma riset ini tidak sekejam itu memperlakukan mereka."Semua orang yang terekam tidak perlu takut. Kami jamin bahwa tidak seorang pun yang diobservasi atau direkam ini bisa diidentifikasikan dengan cara apa pun. Entah dari mobilnya, pakaiannya, tangannya, atau perhiasan yang dikenakan," lanjut Arnett.Tampaknya, Arnett ingin membuat para pria ini jera. Bahwa keisengan mereka, atau ketidakmampuan menahan nafsu tersebut bisa menciderai dirinya sendiri atau orang lain.